One of the most beautiful things I saw today is a reminder that Allah doesn’t judge you based on your sin rather He judges you based on your repentance, whether or not you turned back to Him after committing that sin.
How merciful is Allah🥹❤️
How merciful is Allah🥹❤️
Ketika kamu mengeluh karena rezekimu kurang atau rezekimu tidak sebagus seperti orang lain, berprasangkalah yang baik kepada Allah.
Boleh jadi rezekimu itu Allah kasih berupa sehat wal afiat, atau mungkin Allah tutupi setiap kesalahanmu dari pandangan manusia.
Boleh jari juga diselamatkannya dirimu dari berbagai keburukan, atau dengan adanya keluarga yang senantiasa ada untuk menguatkanmu.
Maka dari itu, janganlah membatasi rezeki hanya pada materi. Karena rezeki dari Allah itu sangat banyak dan sangat luas. Bersyukurlah.
Boleh jadi rezekimu itu Allah kasih berupa sehat wal afiat, atau mungkin Allah tutupi setiap kesalahanmu dari pandangan manusia.
Boleh jari juga diselamatkannya dirimu dari berbagai keburukan, atau dengan adanya keluarga yang senantiasa ada untuk menguatkanmu.
Maka dari itu, janganlah membatasi rezeki hanya pada materi. Karena rezeki dari Allah itu sangat banyak dan sangat luas. Bersyukurlah.
Whats urs will meet u at its given time, what’s urs will find u when it’s meant to,& what’s urs will connect with u when its written. Let life work in its own way, & live yours focusing on what builds u. The people, the connections the love, they all find it’s way to u on its own
If you feel that Allah has denied you the world and has increased your difficulties and hardships, then know that you have become important to Him, and that you have with Him a special standing, and that He is taking you down the path of His Friends and His Elect Ones and that He is Gazing at you.
Have you not heard His Words, "So, be patient for verily you are in Our Sight."
Imām al-Ghazālī (may Allāh sanctify his secret and be pleased with him)
Have you not heard His Words, "So, be patient for verily you are in Our Sight."
Imām al-Ghazālī (may Allāh sanctify his secret and be pleased with him)
It doesn’t take long for your iman to start slipping out of your own hands when you keep thinking you’re better than someone else because you don’t do a certain thing they struggle with. May Allah protect us all from pointing at the faults of others & make us look within ourselves more.
I pray Allah swt takes away all your sadness and replaces it with happiness. May you be blessed with what you pray for and more, and the next time your eyes shed tears may they be tears of joy.
If you want something badly, pray Tahajjud for it, don't give up. You're not asking just anyone but the Lord of the worlds, the giver of all givers, the most merciful the most kind and the master of all miracles. He already knows what you want He wants to see how sincere you are.
Bila manusia mula meletakkan kehendak Tuhan melebihi kehendaknya,
dia akan mengenal ikhlas,
Bila manusia mula percaya tak semua impian akan diperkenan Tuhan,
dia akan mengenal ikhtiar,
Bila manusia mula berhenti persoalkan segala ujian yang mendatang,
dia akan mengenal redha,
Bila manusia mula punya kekuatan untuk memaafkan hal yang kecil,
dia akan mengenal sabar,
Bila manusia mula berasa senang dengan kurniaan yang biasa,
dia akan mengenal syukur,
Dan bila manusia mula mengenal Tuhan,
dia akan mengenal segalanya.
Hatinya tenang, walau apapun ujian dan nikmat yang mendatang.
dia akan mengenal ikhlas,
Bila manusia mula percaya tak semua impian akan diperkenan Tuhan,
dia akan mengenal ikhtiar,
Bila manusia mula berhenti persoalkan segala ujian yang mendatang,
dia akan mengenal redha,
Bila manusia mula punya kekuatan untuk memaafkan hal yang kecil,
dia akan mengenal sabar,
Bila manusia mula berasa senang dengan kurniaan yang biasa,
dia akan mengenal syukur,
Dan bila manusia mula mengenal Tuhan,
dia akan mengenal segalanya.
Hatinya tenang, walau apapun ujian dan nikmat yang mendatang.
BELAJAR DARI KESABARAN DAN KETEGUHAN PARA RASUL
Perjuangan para Nabi dan Rasul penuh dengan keutamaan dari satu rasul dengan rasul lainnya. Ada di antara mereka Rasul yang gigih dalam berjuang dan melaksanakan dakwah meskipun pengikutnya sangat sedikit, misalnya Nabi Nuh.
Ada Rasul yang demikian sabar sehingga kesabarannya itu demikian luar biasa, seperti Nabi Ayyub. Ada juga Rasul yang sangat kasih terhadap sesamanya sehingga dirinya sendiri hidup dalam kesederhanaan yang sangat.
Kita ingat sebagaimana Nabi Nuh berjuang dan berdakwah selama bertahun-tahun, namun pengikutnya tidak seimbang. Selama kurang lebih dari 950 tahun berjuang dan berdakwah, pengikut beliau hanya kurang dari seratus orang.
Hal itu berbanding terbalik dengan Nabi Sulaiman dengan perjuangannya yang tidak begitu berat, karena ia mewarisi kerajaan ayahandanya Daud pengikutnya mencapai jumlah yang sangat banyak. Kerajaan Sulaiman meliputi berbagai negara, bahkan bala tentaranya terdiri dari bangsa jin, burung dan manusia. Nabi Nuh meskipun pengikutnya berjumlah sedikit, karena pengorbanan dan perjuangannya sangat berat, maka dibalas dengan pahala yang seimbang, di antaranya memperoleh gelar Ulil Azmi.
Rasul lain yang mendapat gelar Ulil Azmi ialah Nabi Muhammad saw. Dari sisi dakwah, Nabi Muhammad tentu saja tidak hanya berhasil, tetapi juga merupakan Rasul dengan pengikut terbanyak. Keberhasilan dakwah Nabi Muhammad terutama karena kesabaran, keteguhan, akhlak baik, dan sifat rahmah.
Beberapa ulama mengungkapkan tiga penopang keberhasilan dakwah Nabi Muhammad yang dinukil dari sebuah ayat Al-Qur’an:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya, “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS At-Taubah: 128)
Dari ayat di atas, Allah memperkenalkan dan menerangkan kedudukan Nabi Muhammad. Telah datang Rasul, utusan yang berasal dari manusia, bukan dari makhluk lain. Utusan Allah dari golongan manusia menunjukkan bahwa Muhammad bukanlah manusia sembarangan. Beliau adalah manusia pilihan yang luar biasa.
Lalu apa luar biasa atau keistimewaan yang dimiliki oleh Rasulullah? Pertanyaan ini terjawab dalam beberapa kalimat selanjutnya. Pertama, azizun ‘alaih ma’anittum (berat terasa olehnya penderitaanmu). Karena sepanjang hayatnya, terutama yang dipikirkan oleh Nabi Muhammad adalah umatnya. Ia sama sekali tidak menginginkan umatnya menderita di hari kemudian.
Bahkan, beberapa riwayat menyebutkan ketika Malaikat Izrail mendatangi Nabi Muhammad untuk mencabut nyawanya. Tentu saja perintah Allah tersebut terasa berat bagi Izrail untuk mencabut manusia yang paling dicintai oleh Allah SWT. Di dalam obrolan sebelum mencabut nyawa Sang Nabi, Izrail memberikan kabar gembira tentang kesempurnaan dan kenikmatan surga bagi Rasulullah ﷺ
Bukan malah bergembira, Nabi Muhammad justru teramat sedih dan menderita sehingga membuat Izrail bertanya-tanya. Nabi Muhammad berkata, “Lalu, bagaimana dengan umatku?” Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa Nabi tidak akan pernah membiarkan umatnya menderita meski merekalah yang membuat sengsara dirinya sendiri. Kondisi ini membuat berat terasa oleh Nabi Muhammad atas penderitaan umatnya.
Kedua, harishun ‘alaikum (sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu). Ini merupakan ungkapan cinta, kasih sayang sekaligus harapan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
Ketiga, bil mu’minina raufur rahim (amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin). Beliau memiliki rasa kasih sayang teramat mendalam pada kaum beriman.
Maka bersyukurlah kita menjadi Ummat Rasulullah ﷺ, semoga kelak kita semua dikumpulkan Bersama Baginda Rasulullah sholatullahu wa salamuhu ‘alaih…
Perjuangan para Nabi dan Rasul penuh dengan keutamaan dari satu rasul dengan rasul lainnya. Ada di antara mereka Rasul yang gigih dalam berjuang dan melaksanakan dakwah meskipun pengikutnya sangat sedikit, misalnya Nabi Nuh.
Ada Rasul yang demikian sabar sehingga kesabarannya itu demikian luar biasa, seperti Nabi Ayyub. Ada juga Rasul yang sangat kasih terhadap sesamanya sehingga dirinya sendiri hidup dalam kesederhanaan yang sangat.
Kita ingat sebagaimana Nabi Nuh berjuang dan berdakwah selama bertahun-tahun, namun pengikutnya tidak seimbang. Selama kurang lebih dari 950 tahun berjuang dan berdakwah, pengikut beliau hanya kurang dari seratus orang.
Hal itu berbanding terbalik dengan Nabi Sulaiman dengan perjuangannya yang tidak begitu berat, karena ia mewarisi kerajaan ayahandanya Daud pengikutnya mencapai jumlah yang sangat banyak. Kerajaan Sulaiman meliputi berbagai negara, bahkan bala tentaranya terdiri dari bangsa jin, burung dan manusia. Nabi Nuh meskipun pengikutnya berjumlah sedikit, karena pengorbanan dan perjuangannya sangat berat, maka dibalas dengan pahala yang seimbang, di antaranya memperoleh gelar Ulil Azmi.
Rasul lain yang mendapat gelar Ulil Azmi ialah Nabi Muhammad saw. Dari sisi dakwah, Nabi Muhammad tentu saja tidak hanya berhasil, tetapi juga merupakan Rasul dengan pengikut terbanyak. Keberhasilan dakwah Nabi Muhammad terutama karena kesabaran, keteguhan, akhlak baik, dan sifat rahmah.
Beberapa ulama mengungkapkan tiga penopang keberhasilan dakwah Nabi Muhammad yang dinukil dari sebuah ayat Al-Qur’an:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya, “Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS At-Taubah: 128)
Dari ayat di atas, Allah memperkenalkan dan menerangkan kedudukan Nabi Muhammad. Telah datang Rasul, utusan yang berasal dari manusia, bukan dari makhluk lain. Utusan Allah dari golongan manusia menunjukkan bahwa Muhammad bukanlah manusia sembarangan. Beliau adalah manusia pilihan yang luar biasa.
Lalu apa luar biasa atau keistimewaan yang dimiliki oleh Rasulullah? Pertanyaan ini terjawab dalam beberapa kalimat selanjutnya. Pertama, azizun ‘alaih ma’anittum (berat terasa olehnya penderitaanmu). Karena sepanjang hayatnya, terutama yang dipikirkan oleh Nabi Muhammad adalah umatnya. Ia sama sekali tidak menginginkan umatnya menderita di hari kemudian.
Bahkan, beberapa riwayat menyebutkan ketika Malaikat Izrail mendatangi Nabi Muhammad untuk mencabut nyawanya. Tentu saja perintah Allah tersebut terasa berat bagi Izrail untuk mencabut manusia yang paling dicintai oleh Allah SWT. Di dalam obrolan sebelum mencabut nyawa Sang Nabi, Izrail memberikan kabar gembira tentang kesempurnaan dan kenikmatan surga bagi Rasulullah ﷺ
Bukan malah bergembira, Nabi Muhammad justru teramat sedih dan menderita sehingga membuat Izrail bertanya-tanya. Nabi Muhammad berkata, “Lalu, bagaimana dengan umatku?” Pertanyaan tersebut menunjukkan bahwa Nabi tidak akan pernah membiarkan umatnya menderita meski merekalah yang membuat sengsara dirinya sendiri. Kondisi ini membuat berat terasa oleh Nabi Muhammad atas penderitaan umatnya.
Kedua, harishun ‘alaikum (sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu). Ini merupakan ungkapan cinta, kasih sayang sekaligus harapan Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.
Ketiga, bil mu’minina raufur rahim (amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin). Beliau memiliki rasa kasih sayang teramat mendalam pada kaum beriman.
Maka bersyukurlah kita menjadi Ummat Rasulullah ﷺ, semoga kelak kita semua dikumpulkan Bersama Baginda Rasulullah sholatullahu wa salamuhu ‘alaih…
Don't stress about things that you can't control. It's all in Allah's control. Tell Allah what you want and truly believe Him to answer your Duas. All the miracles Allah has written for you will manifest soon. Bear a little more. Everything will workout in the end.
Allah makes ways in subtle ways everyday for what’s written to be and what’s for you.
3 Wasiat Para Wali Allah Yang Selalu Mereka Ingatkan
قيل: ثلاث كلمات كان الأخيار من المتقدمين يوصي بعضهم بعضاً في كتبهم بهن: مَن عمل لآخرته كفاه الله أمر دنياه، ومن أصلح سريرته أصلح الله علانيته، ومن أصلح ما بينه وبين الله أصلح الله ما بينه وبين الناس.
سيدي احمد الرفاعي رضي الله عنه
Dikisahkan: Ada 3 Dasar Wasiat, yang mana para orang orang pilihan ALLAH (Para WaliNya) saling mengingatkan dan saling berwasiat didalam surat menyurat atau tulisan mereka, yaitu:
1 . Siapa orang yang beramal dengan tujuan akhirat, maka ALLAH akan mencukupi urusan dunianya.
2 . Siapa orang yang selalu berusaha memperbaiki hatinya maka ALLAH akan memperbaiki zahirnya.
3 . Siapa orang yang berusaha memperbaiki hubungannya dengan ALLAH SWT (dalam taat & hindarkan maksiat) maka ALLAH SWT akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia.
قيل: ثلاث كلمات كان الأخيار من المتقدمين يوصي بعضهم بعضاً في كتبهم بهن: مَن عمل لآخرته كفاه الله أمر دنياه، ومن أصلح سريرته أصلح الله علانيته، ومن أصلح ما بينه وبين الله أصلح الله ما بينه وبين الناس.
سيدي احمد الرفاعي رضي الله عنه
Dikisahkan: Ada 3 Dasar Wasiat, yang mana para orang orang pilihan ALLAH (Para WaliNya) saling mengingatkan dan saling berwasiat didalam surat menyurat atau tulisan mereka, yaitu:
1 . Siapa orang yang beramal dengan tujuan akhirat, maka ALLAH akan mencukupi urusan dunianya.
2 . Siapa orang yang selalu berusaha memperbaiki hatinya maka ALLAH akan memperbaiki zahirnya.
3 . Siapa orang yang berusaha memperbaiki hubungannya dengan ALLAH SWT (dalam taat & hindarkan maksiat) maka ALLAH SWT akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia.
Had a stressful day?
After prayer, go into a quiet, private place with your Qur'ān and recite the greatest Dhikr of Allāh عز وجل, and allow your heart to unload all that you have been holding onto the whole day.
"Verily in the Remembrance of Allāh do Hearts find Rest" (13:28)
After prayer, go into a quiet, private place with your Qur'ān and recite the greatest Dhikr of Allāh عز وجل, and allow your heart to unload all that you have been holding onto the whole day.
"Verily in the Remembrance of Allāh do Hearts find Rest" (13:28)