Belajar Tauhid
2.87K subscribers
458 photos
30 videos
290 files
1.42K links
Terima kasih telah bergabung dengan Chanel Belajar Tauhid dan semoga materi yang ada bermanfaat bagi kita semua.
.
Link e-Book & e-Paper Belajar Tauhid: http://bit.ly/ebook-gratis-belajartauhid
.
Salam 'alaikum
Download Telegram
1914-Keimanan Kepada Takdir - eBOOK.pdf
533.5 KB
1914-Keimanan Kepada Takdir - eBOOK.pdf
1918- Warisan Manusia Terbaik - eBOOK.pdf
260.4 KB
1918- Warisan Manusia Terbaik - eBOOK.pdf
MEMBELA KEBENARAN DENGAN CARA YANG BENAR
.
Syaikh Abdurrahman al-Mu'allimi rahimahullah mengatakan,
.
ومهما بلغ من حبنا للحق فلا ننصره إلا بالحق
.
"
Betapapun cintanya kita pada kebenaran, hendaknya kita tetap membelanya dengan cara yang benar." [Atsar asy-Syaikh al-Mu'allimj 4/6]
.
#nasihat
1919 - Ketika Musibah Melanda - eBOOK.pdf
242.6 KB
1919 - Ketika Musibah Melanda - eBOOK.pdf
DHABIT!!!
.
Setiap tindakan hukum yang diniatkan untuk menghindari kewajiban zakat adalah haram dan tidak menggugurkan kewajiban tersebut.
.
Sebagai contoh: seorang membeli perhiasan emas atau properti dengan niat menghindari kewajiban zakat karena dengan pembelian tersebut hartanya otomatis berkurang dari nishab.
.
Allah Ta'ala berfirman,
.
إِنَّا بَلَوْنَاهُمْ كَمَا بَلَوْنَا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَ (17) وَلَا يَسْتَثْنُونَ (18) فَطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِنْ رَبِّكَ وَهُمْ نَائِمُونَ (19) فَأَصْبَحَتْ كَالصَّرِيمِ (20)
.
"Sesungguhnya Kami telah menguji mereka- (musyrikin Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik (hasil)nya di pagi hari dan mereka tidak mengucapkan, "Insya Allah, " lalu kebun itu diliputi malapelaka (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur, maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita." [QS.al-Qalam: 17-20]
.
Ibnu Qudamah mengatakan ketika menafsirkan firman Allah di atas,
.
«فعاقبهم الله تعالى بذلك، لفرارهم من الصدقة» أي الصدقة الواجبة.
.
"Maka Allah pun menghukum mereka dengan musibah tersebut karena berusaha menghindari kewajiban sedekah yang wajib (zakat)."
.
https://t.me/alkhalil_1/2929
1920-Memprioritaskan Amalan Penting - eBOOK.pdf
628.8 KB
1920-Memprioritaskan Amalan Penting - eBOOK.pdf
3 FASE MERAIH KETENTERAMAN BERSAMA ALLAH (AL-UNSU BILLAH)
.
Jalan untuk memperoleh rasa tenteram bersama Allah taála melalui 3 fase, yaitu:
.
Fase Pertama: membebaskan hati dari penyakit (سلامة القلب من الأمراض);
.
Fase Kedua: menyandarkan hati kepada Allah dan mengejar ridha-Nya (التعلق بالله و الإقبال عليه);
.
Fase Ketiga: meningkatkan kualitas ibadah serta berlomba-lomba dalam mengerjakan kebajikan dan amal shalih (إحسان العمل و المسارعة إلى الخيرات و الإعمال الصالح)
.
Sumber: al-Unsu Billah hal. 8, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#nasihat #al_uns_billah
TAWADHU YANG SEMU
.
فشعورك بأنك متواضع عند تعامل مع من هو أقل منك - في الظاهر - دليل على أنك ترى نفسك أرفع منه، و من أخبرك بذلك؟ فهذا نوع من الترفع الخفي
.
"Perasaan yang timbul bahwa engkau telah berlaku rendah hati (tawadhu) ketika berinteraksi dengan orang yang berada di bawahmu adalah bukti bahwa engkau memandang dirimu lebih tinggi. Padahal tak seorang pun yang menginformasikan bahwa engkau seorang yang rendah hati? Inilah bentuk keangkuhan yang tersembunyi." [Al-Unsu Billah hal. 29, Dr. Ahmad ibn Bashir ath-Thayyar]
.
#nasihat #al_uns_billah
MENGAPA PERLU MENYELAMATKAN HATI?
.
Setiap orang yang ingin agar Allah memenuhi hatinya dengan keimanan, kelapangan, dan ketenteraman bersama Allah, hendaknya menghilangkan segala penyakit hati yang menghijabi diri sehingga tak mampu mencapai itu semua. Tidak mungkin hati menjadi bersih selama sifat-sifat yang buruk tidak dikeluarkan.
.
Allah taála memuji Khalil-Nya álaihi as-salam dalam firman-Nya karena memiliki hati yang selamat,
.
وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لإبْرَاهِيمَ (83) إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (84)
.
"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh) (Ingatlah) ketika ia datang kepada Rabb-nya dengan hati yang suci." [ash-Shaffat: 83-84]
.
Allah taála berfirman,
.
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
.
"...(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." [asy-Syuára: 88-89]
.
Allah taála telah menyifati manusia dengan berbagai karakter tercela. Allah menyifati kita dengan sifat zhalum (sangat zalim), jahul (sangat bodoh), khasir (merugi), kanud (mengingat-ingat musibah), kuffar (kerap ingkar).
.
Ibnu al-Qayyim menyatakan,
.
سُبْحَانَ الله فِي النَّفس كِبر إِبْلِيس وحسد قابيل وعتو عَاد وطغيان ثَمُود وجرأة نمْرُود واستطالة فِرْعَوْن وبغي قَارون وقحّة هامان وَهوى بلعام وحيل أَصْحَاب السبت وتمرد لوليد وَجَهل أبي جهل وفيهَا من أَخْلَاق الْبَهَائِم حرص الْغُرَاب وشره الْكَلْب ورعونة الطاووس ودناءة الْجعل وعقوق الضَّب وحقد الْجمل ووثوب الفهد وصولة الْأسد وَفسق الْفَأْرَة وخبث الْحَيَّة وعبث القرد وَجمع النملة ومكر الثَّعْلَب وخفة الْفراش ونوم الضبع
.
"Subhannallah! Di dalam jiwa terkandung kesombongan iblis, kedengkian Qabil, kecongkakan kaum Ad, pembangkangan kaum Tsamud, kelancangan Namrud, kekurangajaran Fir'aun, kezaliman Qarun, kelicikan Haman, hawa nafsu Bal'am, trik-trik Ashab as-Sabt, penentangan al-Walid, kebodohan Abu Jahal. Selain itu, terkandung juga di dalamnya watak-watak binatang seperti ketamakan burung gagak, kerakusan anjing, kebodohan burung unta, kekejian lalat, kebandelan biawak, dendam unta, kekejaman singa, kebengisan harimau, kenakalan tikus, kekejian ular, kesia-siaan kera, penumpuk-numpukan makanan semut, tipu daya serigala, ketidakpedulian kupu-kupu." [al-Fawaid hal. 75]
.
Oleh karena itu, setiap orang yang tulus menginginkan kebaikan bagi dirinya berkewajiban meneliti berbagai hijab (penghalang) yang menghalangi keimanan dan keyakinan masuk ke dalam hati. Itulah mengapa Nabi shallallahu álaihi wa sallam memerintahkan orang yang kebelet buang air untuk menunaikan hajatnya terlebih dahulu sebelum ia melaksanakan shalat. Demikian pula, beliau memerintahkan kita untuk menyantap makanan jika telah terhidang meski iqamat shalat telah dikumandangkan. Semua tindakan preventif itu tidak lain dimaksudkan agar hati selamat dan tidak tersibukkan dengan hal lain ketika melaksanakan shalat.
.
Ibnu al-Qayyim menyatakan,
.
إذا كانت الملائكة المخلوقون يمنعها الكلب والصورة عن دخول البيت. فكيف تلج معرفة الله ومحبته وحلاوة ذكره والأنس بقربه، في قلب ممتلئ بكلاب الشهوات وصورها؟
.
“Jika malaikat yang tercipta terhalang masuk ke dalam rumah karena keberadaan anjing dan gambar, maka apatah lagi dengan pengenalan terhadap Allah (makrifatullah), kecintaan kepada-Nya, kelezatan mengingat-Nya, ketentraman dengan merasa dekat dengan-Nya, apakah bisa masuk ke dalam hati manusia yang dipenuhi dengan anjing dan gambar syahwat?” [Madarij as-Salikin 3/250]
.
Sumber: al-Unsu Billah hal. 13-16, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#al_uns_billah
HATI YANG SELAMAT
.
Hati yang selamat (qalbun salim) adalah hati yang terbebas dari 8 penyakit berikut:
.
1. Syirik;
2. Dendam
3. Dengki
4. Tamak
5. Sombong
6. Cinta Dunia
7. Cinta Kedudukan/Kepemimpinan
8. Cinta Popularitas/Ingin Eksis
.
Sumber: al-Uns Billah hal. 17, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#nasihat #al_uns_billah
PENYAKIT SYIRIK
.
Syirik adalah ketergantungan hati kepada selain Allah ta'ala, baik dalam hal cinta, harapan, takut, tawakkal, khasyah, rahbah (takut yang khusus), dan raghbah (harapan yang khusus).
.
Obatnya adalah tauhid. Menauhidkan Allah Ta'ala dalam peribadatan akan meluruskan dan menjernihkan hati, karena kalimat tauhid Laa Ilaha Illallah memiliki makna yang sangat agung. Ilah berarti Dzat yang disembah oleh hamba dengan perendahan diri, takut, pengharapan, dan pengagungan. Ilah juga berarti ma'luh, Dzat yang menjadi tempat bersandarnya hati; hati mencintai dan menghinakan diri kepada-Nya.
.
Oleh karena itu, sarana utama untuk meraih ketenteraman bersama Allah taála adalah memurnikan tauhid kepada-Nya. Sebagaimana dinyatakan Ibnu Taimiyah, memurnikan tauhid adalah,
.
أن لا يكون العبد ملتفتاً إلى غير الله، ولا ناظراً إلى ما سواه، لا حباً له، ولا خوفاً منه، ولا رجاء له، بل يكون القلب فارغاً من المخلوقات، خالياً منها، لا ينظر إليها إلا بنور الله، فبالحق يسمع، وبالحق يبصر، وبالحق يبطش، وبالحق يمشي، فيحب منها ما يحبه الله، ويبغض منها ما يبغضه الله، ويوالي منها ما والاه الله، ويعادي منها ما عاداه الله، ويخاف الله فيها ولا يخافها في الله، ويرجو الله فيها ولا يرجوها في الله، فهذا هو القلب السليم الحنيف الموحد المسلم المؤمن العارف المحقق الموجد بمعرفة الأنبياء والمرسلين، وبحقيقتهم وتوحيدهم
.
"Hamba tidak memalingkan hati dan menarik perhatian selain Allah, baik dalam hal cinta, takut, dan pengharapan. Bahkan, hatinya kosong dan terbebas dari intensi yang berkaitan dengan makhluk. Ia tidak memperhatikan mereka kecuali dengan cahaya dari Allah; sehingga ia mendengar dengan al-Haq; melihat dengan al-Haq; menggenggam dengan al-Haq; dan berjalan dengan al-Haq. Ia mencintai makhluk yang dicintai Allah dan membenci makhluk yang dibenci-Nya. Memberikan loyalitas dan disloyalitas kepada makhluk sesuai dengan petunjuk Allah. Ia takut Allah menyiksanya, jika ia melanggar hak makhluk; namun ia tak takut kepada mereka jika mereka melanggar hak Allah. Ia mengharap pahala dari Allah atas kebajikan yang dilakukannya kepada mereka, namun tak mengharap balasan dari makhluk atas amalannya kepada Allah. Inilah hati yang selamat (qalbun salim) dan hanif, yang dimiliki oleh seorang yang bertauhid, berpasrah diri, beriman, mengenal, dan menemukan makrifat para Nabi dan rasul, serta hakikat dan tauhid mereka." [Majmu' al-Fatawa 10/222]
.
Tauhid yang murni adalah,
.
هو جماع الدين الذي هو أصله وفرعه ولبه، وهو الخير كله
.
"Pokok agama Islam yang merupakan pondasi, cabang, sekaligus intinya. Tauhid seluruhnya merupakan kebaikan." [Jami' al-Masail 6/274]
.
Tauhid menyelamatkan jiwa manusia dari kegundahan. Daripada anda khawatir dan takut terhadap penyakit, kefakiran, penguasaan musuh, jin dan setan, tentu Allah lebih berhak ditakuti, karena ketika anda takut kepada-Nya, Dia akan memberikan rasa aman dan ketenteraman pada dirimu. Berbeda jika anda takut kepada selain-Nya, rasa takut kepada makhluk justru akan menambah rasa takut, kefakiran, kehinaan pada dirimu.
.
Hal yang perlu anda ketahui pula adalah tauhid bukanlah sekadar ikrar bahwa tak ada Pencipta selain Allah; bahwa Allah Rabb dan Pengatur segala sesuatu. Ikrar seperti itu juga dinyatakan oleh penyembah berhala di kalangan musyrikin dahulu. Tauhid lebih dari itu. Tauhid mengandung kecintaan kepada Allah; pengagungan dan perendahan diri kepada-Nya; ketundukan yang sempurna dalam menaati-Nya; memurnikan peribadatan kepada-Nya; mengharapkan Wajah-Nya yang Mahatinggi di seluruh aktivitas, baik dalam bentuk perkataan dan perbuatan; memberi dan menghalangi; mencintai dan membenci. Tauhid seperti inilah yang akan menghalangi pemiliknya dari sebab-sebab yang mendorong untuk melakukan dan terus-menerus melakukan kemaksiatan  seperti yang disampaikan oleh Ibnu al-Qayyim dalam Madarij as-Salikin 1/341.
.
Sumber: al-Unsu Billah hal. 17-22, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#al_uns_billah
1922-KERUSAKAN PERAYAAN TAHUN BARU - eBOOK.pdf
510.2 KB
1922-KERUSAKAN PERAYAAN TAHUN BARU - eBOOK.pdf
𝗕𝗘𝗟𝗔𝗝𝗔𝗥 𝗕𝗔𝗛𝗔𝗦𝗔 𝗔𝗥𝗔𝗕 𝗟𝗔𝗚𝗜 𝗬𝗨𝗞!

Untuk kita yang lagi futur,
Meski semangat sedang jatuh kendur.
Ingat, begitu besar manfaat dan kemuliaan dari mempelajari bahasa Arab.

إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“𝘚𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘯𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘱𝘢 𝘈𝘭 𝘘𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘩𝘢𝘴𝘢 𝘈𝘳𝘢𝘣, 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘩𝘢𝘮𝘪𝘯𝘺𝘢." (QS. Yusuf: 2)

Memang, bukan hal yang mudah untuk belajar bahasa Arab, tapi bukan berarti sulit untuk dipelajari.
Karena kami memberikan 𝘀𝗼𝗹𝘂𝘀𝗶 𝗸𝗲𝗺𝘂𝗱𝗮𝗵𝗮𝗻 untuk Antum yang ingin 𝗯𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿 𝗯𝗮𝗵𝗮𝘀𝗮 𝗔𝗿𝗮𝗯, khususnya bagi yang pernah belajar namun tak tuntas karena suatu dan lain hal.
𝘠𝘶𝘬, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘣𝘢𝘳𝘦𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘨𝘪!

📖𝗣𝗥𝗢𝗚𝗥𝗔𝗠 𝗟𝗔𝗡𝗝𝗨𝗧𝗔𝗡 𝗞𝗘𝗟𝗔𝗦 𝗕𝗔𝗛𝗔𝗦𝗔 𝗔𝗥𝗔𝗕 𝗗𝗔𝗦𝗔𝗥 𝗠𝗜𝗔𝗡

𝘚𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘱𝘳𝘰𝘨𝘳𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘴𝘢 𝘈𝘳𝘢𝘣 𝘪𝘯𝘵𝘦𝘯𝘴𝘪𝘧, 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘵𝘳𝘶𝘬𝘵𝘶𝘳 𝘥𝘪 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘱𝘦𝘬𝘢𝘯.

🏆𝗞𝗲𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗣𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺 :
1. Pengajar berkompetensi baik
2. Ma'had ini dibina oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc dan Al Ustadz Dr. Aris Munandar, S.S.,
3. Materi belajar ilmu Nahwu dan Shorof
4. Dilengkapi video pembelajaran, difasilitasi kelas tambahan khusus muroja'ah dan konsultasi belajar di luar kelas secara GRATIS
5. Biaya terjangkau
6. Waktu belajar di akhir pekan, cocok untuk mahasiswa dan pekerja.
7. Kelas ber-AC & tersedia kopi & teh GRATIS
8. Lokasi strategis dekat Masjid, Kantin, Minimarket & Stasiun Cisauk, Intermoda BSD
9. Lulusan bersertifikat
10. Seluruh santri kelas Program Bahasa Arab berpeluang diterima menjadi santri di Ma'had Imam An Nawawi (MIAN)

𝗦𝗘𝗚𝗘𝗥𝗔 𝗗𝗔𝗙𝗧𝗔𝗥𝗞𝗔𝗡 𝗗𝗜𝗥𝗜 𝗔𝗡𝗗𝗔, 𝗞𝗔𝗥𝗘𝗡𝗔 𝗞𝗨𝗢𝗧𝗔 𝗦𝗔𝗡𝗚𝗔𝗧 𝗧𝗘𝗥𝗕𝗔𝗧𝗔𝗦!

🔴 Timeline:
Pendaftaran mulai 𝟬𝟱 - 𝟭𝟮 𝗝𝗮𝗻𝘂𝗮𝗿𝗶 𝟮𝟬𝟮𝟯
🔴 Awal Pembelajaran: Sabtu, 14 Januari 2023
🔴 Link pendaftaran: https://mian.or.id/pendaftaran-bahasa-arab/
🔴 Informasi
http://wa.me/+6281290665520
🔴 Info lengkap, Follow IG : @𝙢𝙞𝙖𝙣.𝙘𝙞𝙨𝙖𝙪𝙠

➡️𝗦𝘂𝗽𝗽𝗼𝗿𝘁𝗲𝗱 𝗯𝘆 :
• Cisauk Mengaji Official
• Rumaysho Academy
• Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA)
• Ma'had Al 'Ilmi, Jogja
• Website dakwah muslim.or.id

𝗠𝗮'𝗵𝗮𝗱 𝗜𝗺𝗮𝗺 𝗔𝗻 𝗡𝗮𝘄𝗮𝘄𝗶 (𝗠𝗜𝗔𝗡)
Cisauk - Tangerang

𝗠𝗜𝗔𝗡 : "𝘚𝘢𝘵𝘶 𝘗𝘭𝘢𝘵𝘧𝘰𝘳𝘮 𝘉𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘐𝘴𝘭𝘢𝘮 𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘚𝘦𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘔𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘛𝘦𝘳𝘴𝘵𝘳𝘶𝘬𝘵𝘶𝘳"

3 KONDISI ISTRI KETIKA SUAMI MELARAT
.
Ketika suami melarat, maka terdapat 3 kondisi bagi istri sebagai berikut:
.
Kondisi Pertama: Suami dalam kondisi sangat melarat sehingga tidak mampu memberikan kepada istri makanan yang mampu mengatasi rasa lapar dan menyediakan pakaian yang mampu menutupi auratnya.
.
Dalam kondisi ini, suami wajib menceraikan istri dan istri tidak boleh bertahan bersama suami karena adanya dharar. Hal ini karena rasa lapar yang tak tertahankan lagi akan membinasakan dan aurat wajib ditutupi. Istri boleh menggugat cerai suami dengan sebab lapar sebagaimana dinyatakan dalam ash-Shahih, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu,
.
تَقُولُ المَرْأَةُ: إمَّا أنْ تُطْعِمَنِي، وإمَّا أنْ تُطَلِّقَنِي،
.
"Seorang wanita berkata : ‘Berilah aku makan, atau kalau tidak, ceraikanlah aku’." [HR. al-Bukhari no. 5355]
.
Namun, jika kemiskinan dan kelaparan melanda seluruh negeri, maka istri wajib bersabar dan tidak wajib menggugat cerai suami.
.
Kondisi Kedua: Suami dalam kondisi miskin yang ringan. Suami mampu memberikan kepada istri makanan yang mengatasi rasa lapar dan menyediakan pakaian yang menutup auratnya, Namun, semua itu di bawah kecukupan/kelayakan.
.
Dalam kondisi ini, istri dianjurkan bersabar, namun tidak wajib, karena Allah ta'ala memotivasi untuk menikahkan meski dalam kondisi miskin. Allah ta'ala berfirman,
.
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
.
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." [an-Nur: 32]
.
Kondisi Ketiga: Suami dalam kondisi miskin, dimana suami mampu memberikan kepada istri makanan dan menyediakan pakaian yang cukup/layak, namun tidak mencapai taraf kaya. Dalam kondisi ini, istri wajib bersabar dan suami tidak wajib menceraikan. Jika istri berasal dari keluarga yang kaya, kemudian suami memiliki keterbatasan dalam memberikan nafkah semisal yang pernah dirasakan oleh istri, maka istri dianjurkan bersabar namun boleh menggugat cerai, khususnya jika istri khawatir tertimpa fitnah.
.
at-Tafsir wa al-Bayan li Ahkam al-Quran 1/447-448
.
#tafsir
PENYAKIT DENDAM (1)
.
Dendam (al-hiqd) adalah membenci seorang muslim karena sakit hati dan permusuhan yang dilatarbelakangi motif duniawi yang terjadi di antara keduanya.
.
Allah taála telah menjadikan tercabutnya rasa dendam sebagai salah satu kenikmatan di surga kelak; karena keberadaan dendam dalam hati menimbulkan kegelisahan, kesedihan, dan kegundahan, yang sangat menyiksa. Sejatinya, orang yang menyimpan dendam tengah tersiksa secara terus-menerus. Dendam yang tersimpan dalam dirinya, berakibat ia tidak akan mampu mencicipi manisnya bahagia dan iman.
.
Ada perkataan bagus dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang menjelaskan hakikat diri kita. Beliau menyampaikan,
.
فإذا كان هذا خير خلق الله وأكرمهم على الله لم يكن ينتقم لنفسه مع أن أذاه أذًى لله ويتعلق به حقوق الدين، ونفسه أشرف الأنفس، وأزكاها، وأبرها وأبعدها من كل خُلقٍ مذموم، وأحقها بكل خُلقٍ جميل، ومع هذا فلم يكن ينتقم لها. فكيف ينتقم أحدنا٤ لنفسه التي هو أعلم بها وبما فيها من العيوب والشرور٥ بل الرجل العارف لا تساوي نفسه عنده أن ينتقم لها، ولا قدر لها عنده يوجب عليه انتصاره لها
.
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan pembalasan yang didasari keinginan pribadi, padahal menyakiti beliau termasuk tindakan menyakiti Allah ta’ala dan menyakiti beliau termasuk diantara perkara yang di dalamnya berlaku ketentuan ganti rugi. Jiwa beliau adalah jiwa yang termulia, tersuci dan terbaik. Jiwa yang paling jauh dari berbagai akhlak yang tercela dan paling berhak terhadap berbagai akhlak yang terpuji. Meskipun demikian, beliau tidak pernah melakukan pembalasan yang didasari keinginan pribadi (jiwanya) (terhadap berbagai pihak yang telah menyakitinya). Maka bagaimana bisa salah seorang diantara kita melakukan pembalasan dan pembelaan untuk diri sendiri, padahal dia tahu kondisi jiwanya sendiri serta kejelekan dan aib yang terdapat di dalamnya? Bahkan, seorang yang arif tentu (menyadari bahwa) jiwanya tidaklah pantas untuk menuntut balas (karena aib dan kejelekan yang dimilikinya) dan (dia juga mengetahui bahwa jiwanya) tidaklah memiliki kadar kedudukan yang berarti sehingga patut untuk dibela." [Jami al-Masail'1/171]
.
Kita tentu ingat kisah Nabi Yusuf álaihi as-salam. Saudara beliau membuang beliau setelah sebelumnya berupaya untuk membunuhnya. Beliau terpisahkan dari ayah dan keluarganya selama 40 tahun. Ia pun merasakan pahitnya perbudakan, kelamnya penjara, dan pedihnya kezaliman di masa itu. Ketika Allah taála mengangkat kedudukan beliau sehingga menjadi orang kepercayaan penguasa Mesir dan bertemu dengan para saudaranya, mereka berkata,
.
قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ آثَرَكَ اللَّهُ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنَّا لَخَاطِئِينَ
.
Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)." [Yusuf: 91]
.
Apa yang diucapkan oleh Yusuf álaihi as-salam? Beliau justru membalas dengan ucapan,
.
قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ ۖ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
.
"Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang." [Yusuf: 92]
.
Yusuf álaihi as-salam tidak mengingatkan kesalahan mereka yang telah berlalu; tidak pula menghina mereka. Bahkan, beliau memaafkan dan mendoákan kebaikan bagi mereka.
.
bersambung
.
Sumber: al-Uns Billah, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar hlm. 22-26
.
#al_uns_billah
PENYAKIT DENDAM (2)
.
Tahukah anda kisah imam Ahmad? Beliau diberi ujian perihal permasalahan al-Quran di masa pemerintahan al-Ma'mun, al-Mu'tashim, dan al-Watsiq. Beliau mendapatkan banyak gangguan. Dijebloskan ke dalam penjara dalam rentang waktu 28 bulan. Dicambuk lebih dari 30 cambukan yang sangat keras dan pedih sehingga menyebabkan beliau pingsan dan kehilangan akal saat dicambuk.
.
Meski demikian beliau tetap menghalalkan orang yang berbuat kezaliman tersebut selain ahli bidáh. Bahkan semasa menghadapi ujian tersebut, beliau sering membaca firman Allah taála,
.
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ
.
"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?" [an-Nur: 22]
.
Beliau berujar
.
ماذا ينفعك أن يُعذب أخوك المسلم بسببك؟! وقد قال تعالى: {فمن عفا و أصلح فأجره على الله إنه لا يحب الظالمين} وينادي المنادي يوم القيامة: "ليقم من أجره على الله , فلا يقوم إلا من عفا
.
“Adakah manfaat jika saudaramu sesama kaum muslimin disiksa karena salah kepadamu? Padahal Allah sungguh telah berfirman, ‘...Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.’ (asy-Syura: 40). Kelak di hari kiamat akan ada seruan yang memanggil ”Berdirilah, orang-orang yang pahalanya atas tanggungan Allah!” Tak ada yang berdiri memenuhi kecuali mereka yang memaafkan kesalahan orang lain semasa di dunia.” [al-Bidayah wa an-Nihayah 11/45-47]
.
Oleh karena itu, di setiap hari maafkanlah setiap muslim yang menzalimimu. Maafkan setiap orang menggunjing diri dan keluargamu. Orang yang paling sering menyakitimu adalah orang pertama yang sepatutnya engkau maafkan dan mohonkan ampunan. Mintalah kepada Allah agar memberikan hidayah kepadanya dan tidak menyiksanya karena telah berbuat kesalahan pada dirimu.
.
Orang yang memperoleh taufik adalah mereka yang berhias diri dengan akhlak sabar, memaafkan, dan menahan amarah, sehingga tercakup dalam firman Allah taála,
.
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
.
“Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” [Ibrahim: 5]
.
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
.
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang bersabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.”[Fushshilat: 35]
.
Alhamdulillah, Allah taála menjaga kita dari penguasaan orang munafik dan orang kafir. Bukankah sebagai bentuk rasa syukur akan lebih baik jika kita bersabar atas sikap kasar yang dipraktikkan sebagian kaum muslimin?
.
Sumber: al-Uns Billah, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar hlm. 22-26
.
#al_uns_billah
2 BENTUK DUDUK DI MASJID
.
Bentuk Pertama: Duduk di masjid sebelum pelaksanaan shalat untuk menunggu shalat ditegakkan
.
Dalam kondisi ini seorang yang duduk melakukannya terhitung mendapatkan pahala shalat hingga ia melaksanakan shalat nanti. Malaikat akan memohonkan ampun dan mendo'akan kebaikan bagi dirinya.
.
Terdapat sejumlah hadits akan hal ini, di antaranya adalah hadits Anas dalam ash-Shahihain, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya ketika shalat Isya diakhirkan, beliau keluar dan mengimani para Sahabat,lalu beliau berkata kepada mereka.

إنكم لم تزالوا في صلاةٍ ما انتظرتم الصلاة
.
"Sesungguhnya kalian senantiasa berada dalam shalat (seperti yang sedang shalat) selama kalian menunggu shalat."
.

Demikian pula hadits Abu Hurairah dalam ash-Shahihain, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,
.
الملائكة تصلي عل أحدكم ما دام في مصلاه ما لم يحدث: اللهم اغفر له، اللهم ارحمه. ولا يزال أحدكم في صلاة ما كانت الصلاة تحبسه، لا يمنعه أن ينقلب إلى أهله إلا الصلاة
.
“Para malaikat bershalawat kepada salah seorang diantara kalian selama masih berada ditempat shalatnya, selama ia belum berhadats, (para malaikat berkata) : ya Allah ampunilah dia, ya Allah rahmatilah dia, dan salah seorang diantara kalian tercatat senantiasa pada shalat selama shalat menahannya, dan tidak tidak ada yang menahannya untuk pulang kepada keluarganya kecuali shalat."
.
Bentuk Kedua: Duduk di masjid setelah shalat
.
Duduk jenis ini merupakan penggugur dosa dan merupakan salah satu bentuk ribath.
.
Terkait hal ini terdapat hadits yang menceritakan perdebatan para malaikat yang tertinggi perihal penggugur dosa,dan salah satu penggugur dosa yang disebutkan adalah duduk di masjid setelah melakukan shalat.
.
Ibnu Rajab menjelaskan,
.
والمراد بهذا الجلوس انتظار صلاة أخرى كما في حديث أبي هريرة: "وانتظار الصلاة بعد الصلاة، فذلكم الرباط، فذلكم الرباط.... ويدخل في قوله: " والجلوس في المساجد بعد الصلوات ": الجلوس للذكر والقراءة وسماع العلم وتعليمه ونحو ذلك، لا سيما بعد صلاة الصبح حتى تطلع الشمس، فإن النصوص قد وردت بفضل ذلك، وهو شبيهٌ بمن جلس ينتظر صلاة أخرى، لأنه قد قضى ما جاء المسجد لأجله من الصلاة وجلس ينتظر طاعة أخرى
.
"Tujuan melakukan duduk ini adalah menunggu waktu shalat berikutnya seperti yang dinyatakan dalam hadits Abu Hurairah, '...dan menantikan shalat sesudah melakukan shalat, itulah yang dapat disebut ribath, itulah yang disebut ribath...'. Dan sabda beliau '(salah satu penggugur dosa adalah) duduk di masjid setelah shalat' mencakup duduk di masjid setelah shalat untuk berdzikir, membaca al-Quran, mendengarkan kajian, menyampaikan kajian, dan sejenisnya. Terlebih lagi jika hal itu dilakukan setelah shalat Subuh hingga matahari terbit. Hal ini dikarenakan nash yang ada menyatakan keutamaannya. Ia serupa dengan seorang yang menunggu waktu shalat berikutnya, karena ia telah menunaikan shalat yang menjadi sebab didirikannya masjid dan menanti untuk melakukan ketaatan yang lain."
.
Sumber: https://t.me/alkhalil_1/2971
.
#fikih