Belajar Tauhid
2.87K subscribers
458 photos
30 videos
290 files
1.42K links
Terima kasih telah bergabung dengan Chanel Belajar Tauhid dan semoga materi yang ada bermanfaat bagi kita semua.
.
Link e-Book & e-Paper Belajar Tauhid: http://bit.ly/ebook-gratis-belajartauhid
.
Salam 'alaikum
Download Telegram
3 FASE MERAIH KETENTERAMAN BERSAMA ALLAH (AL-UNSU BILLAH)
.
Jalan untuk memperoleh rasa tenteram bersama Allah taála melalui 3 fase, yaitu:
.
Fase Pertama: membebaskan hati dari penyakit (سلامة القلب من الأمراض);
.
Fase Kedua: menyandarkan hati kepada Allah dan mengejar ridha-Nya (التعلق بالله و الإقبال عليه);
.
Fase Ketiga: meningkatkan kualitas ibadah serta berlomba-lomba dalam mengerjakan kebajikan dan amal shalih (إحسان العمل و المسارعة إلى الخيرات و الإعمال الصالح)
.
Sumber: al-Unsu Billah hal. 8, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#nasihat #al_uns_billah
TAWADHU YANG SEMU
.
فشعورك بأنك متواضع عند تعامل مع من هو أقل منك - في الظاهر - دليل على أنك ترى نفسك أرفع منه، و من أخبرك بذلك؟ فهذا نوع من الترفع الخفي
.
"Perasaan yang timbul bahwa engkau telah berlaku rendah hati (tawadhu) ketika berinteraksi dengan orang yang berada di bawahmu adalah bukti bahwa engkau memandang dirimu lebih tinggi. Padahal tak seorang pun yang menginformasikan bahwa engkau seorang yang rendah hati? Inilah bentuk keangkuhan yang tersembunyi." [Al-Unsu Billah hal. 29, Dr. Ahmad ibn Bashir ath-Thayyar]
.
#nasihat #al_uns_billah
MENGAPA PERLU MENYELAMATKAN HATI?
.
Setiap orang yang ingin agar Allah memenuhi hatinya dengan keimanan, kelapangan, dan ketenteraman bersama Allah, hendaknya menghilangkan segala penyakit hati yang menghijabi diri sehingga tak mampu mencapai itu semua. Tidak mungkin hati menjadi bersih selama sifat-sifat yang buruk tidak dikeluarkan.
.
Allah taála memuji Khalil-Nya álaihi as-salam dalam firman-Nya karena memiliki hati yang selamat,
.
وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لإبْرَاهِيمَ (83) إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (84)
.
"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh) (Ingatlah) ketika ia datang kepada Rabb-nya dengan hati yang suci." [ash-Shaffat: 83-84]
.
Allah taála berfirman,
.
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
.
"...(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." [asy-Syuára: 88-89]
.
Allah taála telah menyifati manusia dengan berbagai karakter tercela. Allah menyifati kita dengan sifat zhalum (sangat zalim), jahul (sangat bodoh), khasir (merugi), kanud (mengingat-ingat musibah), kuffar (kerap ingkar).
.
Ibnu al-Qayyim menyatakan,
.
سُبْحَانَ الله فِي النَّفس كِبر إِبْلِيس وحسد قابيل وعتو عَاد وطغيان ثَمُود وجرأة نمْرُود واستطالة فِرْعَوْن وبغي قَارون وقحّة هامان وَهوى بلعام وحيل أَصْحَاب السبت وتمرد لوليد وَجَهل أبي جهل وفيهَا من أَخْلَاق الْبَهَائِم حرص الْغُرَاب وشره الْكَلْب ورعونة الطاووس ودناءة الْجعل وعقوق الضَّب وحقد الْجمل ووثوب الفهد وصولة الْأسد وَفسق الْفَأْرَة وخبث الْحَيَّة وعبث القرد وَجمع النملة ومكر الثَّعْلَب وخفة الْفراش ونوم الضبع
.
"Subhannallah! Di dalam jiwa terkandung kesombongan iblis, kedengkian Qabil, kecongkakan kaum Ad, pembangkangan kaum Tsamud, kelancangan Namrud, kekurangajaran Fir'aun, kezaliman Qarun, kelicikan Haman, hawa nafsu Bal'am, trik-trik Ashab as-Sabt, penentangan al-Walid, kebodohan Abu Jahal. Selain itu, terkandung juga di dalamnya watak-watak binatang seperti ketamakan burung gagak, kerakusan anjing, kebodohan burung unta, kekejian lalat, kebandelan biawak, dendam unta, kekejaman singa, kebengisan harimau, kenakalan tikus, kekejian ular, kesia-siaan kera, penumpuk-numpukan makanan semut, tipu daya serigala, ketidakpedulian kupu-kupu." [al-Fawaid hal. 75]
.
Oleh karena itu, setiap orang yang tulus menginginkan kebaikan bagi dirinya berkewajiban meneliti berbagai hijab (penghalang) yang menghalangi keimanan dan keyakinan masuk ke dalam hati. Itulah mengapa Nabi shallallahu álaihi wa sallam memerintahkan orang yang kebelet buang air untuk menunaikan hajatnya terlebih dahulu sebelum ia melaksanakan shalat. Demikian pula, beliau memerintahkan kita untuk menyantap makanan jika telah terhidang meski iqamat shalat telah dikumandangkan. Semua tindakan preventif itu tidak lain dimaksudkan agar hati selamat dan tidak tersibukkan dengan hal lain ketika melaksanakan shalat.
.
Ibnu al-Qayyim menyatakan,
.
إذا كانت الملائكة المخلوقون يمنعها الكلب والصورة عن دخول البيت. فكيف تلج معرفة الله ومحبته وحلاوة ذكره والأنس بقربه، في قلب ممتلئ بكلاب الشهوات وصورها؟
.
“Jika malaikat yang tercipta terhalang masuk ke dalam rumah karena keberadaan anjing dan gambar, maka apatah lagi dengan pengenalan terhadap Allah (makrifatullah), kecintaan kepada-Nya, kelezatan mengingat-Nya, ketentraman dengan merasa dekat dengan-Nya, apakah bisa masuk ke dalam hati manusia yang dipenuhi dengan anjing dan gambar syahwat?” [Madarij as-Salikin 3/250]
.
Sumber: al-Unsu Billah hal. 13-16, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#al_uns_billah
HATI YANG SELAMAT
.
Hati yang selamat (qalbun salim) adalah hati yang terbebas dari 8 penyakit berikut:
.
1. Syirik;
2. Dendam
3. Dengki
4. Tamak
5. Sombong
6. Cinta Dunia
7. Cinta Kedudukan/Kepemimpinan
8. Cinta Popularitas/Ingin Eksis
.
Sumber: al-Uns Billah hal. 17, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#nasihat #al_uns_billah
PENYAKIT SYIRIK
.
Syirik adalah ketergantungan hati kepada selain Allah ta'ala, baik dalam hal cinta, harapan, takut, tawakkal, khasyah, rahbah (takut yang khusus), dan raghbah (harapan yang khusus).
.
Obatnya adalah tauhid. Menauhidkan Allah Ta'ala dalam peribadatan akan meluruskan dan menjernihkan hati, karena kalimat tauhid Laa Ilaha Illallah memiliki makna yang sangat agung. Ilah berarti Dzat yang disembah oleh hamba dengan perendahan diri, takut, pengharapan, dan pengagungan. Ilah juga berarti ma'luh, Dzat yang menjadi tempat bersandarnya hati; hati mencintai dan menghinakan diri kepada-Nya.
.
Oleh karena itu, sarana utama untuk meraih ketenteraman bersama Allah taála adalah memurnikan tauhid kepada-Nya. Sebagaimana dinyatakan Ibnu Taimiyah, memurnikan tauhid adalah,
.
أن لا يكون العبد ملتفتاً إلى غير الله، ولا ناظراً إلى ما سواه، لا حباً له، ولا خوفاً منه، ولا رجاء له، بل يكون القلب فارغاً من المخلوقات، خالياً منها، لا ينظر إليها إلا بنور الله، فبالحق يسمع، وبالحق يبصر، وبالحق يبطش، وبالحق يمشي، فيحب منها ما يحبه الله، ويبغض منها ما يبغضه الله، ويوالي منها ما والاه الله، ويعادي منها ما عاداه الله، ويخاف الله فيها ولا يخافها في الله، ويرجو الله فيها ولا يرجوها في الله، فهذا هو القلب السليم الحنيف الموحد المسلم المؤمن العارف المحقق الموجد بمعرفة الأنبياء والمرسلين، وبحقيقتهم وتوحيدهم
.
"Hamba tidak memalingkan hati dan menarik perhatian selain Allah, baik dalam hal cinta, takut, dan pengharapan. Bahkan, hatinya kosong dan terbebas dari intensi yang berkaitan dengan makhluk. Ia tidak memperhatikan mereka kecuali dengan cahaya dari Allah; sehingga ia mendengar dengan al-Haq; melihat dengan al-Haq; menggenggam dengan al-Haq; dan berjalan dengan al-Haq. Ia mencintai makhluk yang dicintai Allah dan membenci makhluk yang dibenci-Nya. Memberikan loyalitas dan disloyalitas kepada makhluk sesuai dengan petunjuk Allah. Ia takut Allah menyiksanya, jika ia melanggar hak makhluk; namun ia tak takut kepada mereka jika mereka melanggar hak Allah. Ia mengharap pahala dari Allah atas kebajikan yang dilakukannya kepada mereka, namun tak mengharap balasan dari makhluk atas amalannya kepada Allah. Inilah hati yang selamat (qalbun salim) dan hanif, yang dimiliki oleh seorang yang bertauhid, berpasrah diri, beriman, mengenal, dan menemukan makrifat para Nabi dan rasul, serta hakikat dan tauhid mereka." [Majmu' al-Fatawa 10/222]
.
Tauhid yang murni adalah,
.
هو جماع الدين الذي هو أصله وفرعه ولبه، وهو الخير كله
.
"Pokok agama Islam yang merupakan pondasi, cabang, sekaligus intinya. Tauhid seluruhnya merupakan kebaikan." [Jami' al-Masail 6/274]
.
Tauhid menyelamatkan jiwa manusia dari kegundahan. Daripada anda khawatir dan takut terhadap penyakit, kefakiran, penguasaan musuh, jin dan setan, tentu Allah lebih berhak ditakuti, karena ketika anda takut kepada-Nya, Dia akan memberikan rasa aman dan ketenteraman pada dirimu. Berbeda jika anda takut kepada selain-Nya, rasa takut kepada makhluk justru akan menambah rasa takut, kefakiran, kehinaan pada dirimu.
.
Hal yang perlu anda ketahui pula adalah tauhid bukanlah sekadar ikrar bahwa tak ada Pencipta selain Allah; bahwa Allah Rabb dan Pengatur segala sesuatu. Ikrar seperti itu juga dinyatakan oleh penyembah berhala di kalangan musyrikin dahulu. Tauhid lebih dari itu. Tauhid mengandung kecintaan kepada Allah; pengagungan dan perendahan diri kepada-Nya; ketundukan yang sempurna dalam menaati-Nya; memurnikan peribadatan kepada-Nya; mengharapkan Wajah-Nya yang Mahatinggi di seluruh aktivitas, baik dalam bentuk perkataan dan perbuatan; memberi dan menghalangi; mencintai dan membenci. Tauhid seperti inilah yang akan menghalangi pemiliknya dari sebab-sebab yang mendorong untuk melakukan dan terus-menerus melakukan kemaksiatan  seperti yang disampaikan oleh Ibnu al-Qayyim dalam Madarij as-Salikin 1/341.
.
Sumber: al-Unsu Billah hal. 17-22, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#al_uns_billah
PENYAKIT DENDAM (1)
.
Dendam (al-hiqd) adalah membenci seorang muslim karena sakit hati dan permusuhan yang dilatarbelakangi motif duniawi yang terjadi di antara keduanya.
.
Allah taála telah menjadikan tercabutnya rasa dendam sebagai salah satu kenikmatan di surga kelak; karena keberadaan dendam dalam hati menimbulkan kegelisahan, kesedihan, dan kegundahan, yang sangat menyiksa. Sejatinya, orang yang menyimpan dendam tengah tersiksa secara terus-menerus. Dendam yang tersimpan dalam dirinya, berakibat ia tidak akan mampu mencicipi manisnya bahagia dan iman.
.
Ada perkataan bagus dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang menjelaskan hakikat diri kita. Beliau menyampaikan,
.
فإذا كان هذا خير خلق الله وأكرمهم على الله لم يكن ينتقم لنفسه مع أن أذاه أذًى لله ويتعلق به حقوق الدين، ونفسه أشرف الأنفس، وأزكاها، وأبرها وأبعدها من كل خُلقٍ مذموم، وأحقها بكل خُلقٍ جميل، ومع هذا فلم يكن ينتقم لها. فكيف ينتقم أحدنا٤ لنفسه التي هو أعلم بها وبما فيها من العيوب والشرور٥ بل الرجل العارف لا تساوي نفسه عنده أن ينتقم لها، ولا قدر لها عنده يوجب عليه انتصاره لها
.
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan pembalasan yang didasari keinginan pribadi, padahal menyakiti beliau termasuk tindakan menyakiti Allah ta’ala dan menyakiti beliau termasuk diantara perkara yang di dalamnya berlaku ketentuan ganti rugi. Jiwa beliau adalah jiwa yang termulia, tersuci dan terbaik. Jiwa yang paling jauh dari berbagai akhlak yang tercela dan paling berhak terhadap berbagai akhlak yang terpuji. Meskipun demikian, beliau tidak pernah melakukan pembalasan yang didasari keinginan pribadi (jiwanya) (terhadap berbagai pihak yang telah menyakitinya). Maka bagaimana bisa salah seorang diantara kita melakukan pembalasan dan pembelaan untuk diri sendiri, padahal dia tahu kondisi jiwanya sendiri serta kejelekan dan aib yang terdapat di dalamnya? Bahkan, seorang yang arif tentu (menyadari bahwa) jiwanya tidaklah pantas untuk menuntut balas (karena aib dan kejelekan yang dimilikinya) dan (dia juga mengetahui bahwa jiwanya) tidaklah memiliki kadar kedudukan yang berarti sehingga patut untuk dibela." [Jami al-Masail'1/171]
.
Kita tentu ingat kisah Nabi Yusuf álaihi as-salam. Saudara beliau membuang beliau setelah sebelumnya berupaya untuk membunuhnya. Beliau terpisahkan dari ayah dan keluarganya selama 40 tahun. Ia pun merasakan pahitnya perbudakan, kelamnya penjara, dan pedihnya kezaliman di masa itu. Ketika Allah taála mengangkat kedudukan beliau sehingga menjadi orang kepercayaan penguasa Mesir dan bertemu dengan para saudaranya, mereka berkata,
.
قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ آثَرَكَ اللَّهُ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنَّا لَخَاطِئِينَ
.
Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)." [Yusuf: 91]
.
Apa yang diucapkan oleh Yusuf álaihi as-salam? Beliau justru membalas dengan ucapan,
.
قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ ۖ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
.
"Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang." [Yusuf: 92]
.
Yusuf álaihi as-salam tidak mengingatkan kesalahan mereka yang telah berlalu; tidak pula menghina mereka. Bahkan, beliau memaafkan dan mendoákan kebaikan bagi mereka.
.
bersambung
.
Sumber: al-Uns Billah, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar hlm. 22-26
.
#al_uns_billah
PENYAKIT DENDAM (2)
.
Tahukah anda kisah imam Ahmad? Beliau diberi ujian perihal permasalahan al-Quran di masa pemerintahan al-Ma'mun, al-Mu'tashim, dan al-Watsiq. Beliau mendapatkan banyak gangguan. Dijebloskan ke dalam penjara dalam rentang waktu 28 bulan. Dicambuk lebih dari 30 cambukan yang sangat keras dan pedih sehingga menyebabkan beliau pingsan dan kehilangan akal saat dicambuk.
.
Meski demikian beliau tetap menghalalkan orang yang berbuat kezaliman tersebut selain ahli bidáh. Bahkan semasa menghadapi ujian tersebut, beliau sering membaca firman Allah taála,
.
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ
.
"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?" [an-Nur: 22]
.
Beliau berujar
.
ماذا ينفعك أن يُعذب أخوك المسلم بسببك؟! وقد قال تعالى: {فمن عفا و أصلح فأجره على الله إنه لا يحب الظالمين} وينادي المنادي يوم القيامة: "ليقم من أجره على الله , فلا يقوم إلا من عفا
.
“Adakah manfaat jika saudaramu sesama kaum muslimin disiksa karena salah kepadamu? Padahal Allah sungguh telah berfirman, ‘...Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.’ (asy-Syura: 40). Kelak di hari kiamat akan ada seruan yang memanggil ”Berdirilah, orang-orang yang pahalanya atas tanggungan Allah!” Tak ada yang berdiri memenuhi kecuali mereka yang memaafkan kesalahan orang lain semasa di dunia.” [al-Bidayah wa an-Nihayah 11/45-47]
.
Oleh karena itu, di setiap hari maafkanlah setiap muslim yang menzalimimu. Maafkan setiap orang menggunjing diri dan keluargamu. Orang yang paling sering menyakitimu adalah orang pertama yang sepatutnya engkau maafkan dan mohonkan ampunan. Mintalah kepada Allah agar memberikan hidayah kepadanya dan tidak menyiksanya karena telah berbuat kesalahan pada dirimu.
.
Orang yang memperoleh taufik adalah mereka yang berhias diri dengan akhlak sabar, memaafkan, dan menahan amarah, sehingga tercakup dalam firman Allah taála,
.
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
.
“Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” [Ibrahim: 5]
.
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
.
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang bersabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.”[Fushshilat: 35]
.
Alhamdulillah, Allah taála menjaga kita dari penguasaan orang munafik dan orang kafir. Bukankah sebagai bentuk rasa syukur akan lebih baik jika kita bersabar atas sikap kasar yang dipraktikkan sebagian kaum muslimin?
.
Sumber: al-Uns Billah, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar hlm. 22-26
.
#al_uns_billah
PENYAKIT DENGKI
.
Dengki (iri) adalah menginginkan kenikmatan yang diperoleh sesama muslim dicabut, meskipun ia memanfaatkannya dalam hal yang diperbolehkan.
.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan,
.
الحسد وهو كراهة ما اختص به الغير وتمني زواله؛ والحسد فيه بخل وظلم؛ فإنه بخل بما أعطيه عن غيره، وظلمه بطلب زوال ذلك عنه
.
“Terdapat unsur pelit dan zalim pada sifat dengki. Pelit, karena dengki terhadap nikmat yang dicurahkan pada orang lain. Zalim, karena ingin nikmat itu lenyap dari orang lain.” [Majmu’ al-Fatawa 28/144]
.
Saudaraku, anda tidak akan mencapai keimanan yang sempurna dan mencicipi keselamatan hati, kecuali anda juga menginginkan rekan, murid, kolega, dan sahabat anda juga memiliki keunggulan dalam hal ilmu, agama, dunia, dan status sosial. Bukankah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
.
“Anda tidak beriman dengan sempurna hingga menginginkan saudara anda juga memperoleh sesuatu seperti yang anda inginkan.” [HR. al-Bukhari no. 13, Muslim no. 45]
.
Kandungan hadits ini adalah,
.
أن الموصوف بالإيمان الكامل : من كان في معاملته للناس ناصحا لهم ، مريدا لهم ما يريده لنفسه ، وكارها لهم ما يكرهه لنفسه ، وتتضمن أن يفضلهم على نفسه ; لأن كل أحد يحب أن يكون أفضل من غيره ، فإذا أحب لغيره ما يحب لنفسه ، فقد أحب أن يكون غيره أفضل منه
.
“Pribadi yang memiliki karakter iman yang sempurna adalah orang yang tulus berinteraksi dengan manusia. Ia ingin mereka memperoleh sesuatu seperti yang diinginkan dirinya. Ia tidak ingin sesuatu yang dibencinya menimpa mereka. Karakter ini berarti orang yang memiliki iman yang sempurna lebih mengutamakan orang lain daripada dirinya, karena setiap orang pada dasarnya ingin lebih unggul daripada orang lain. Oleh karena itu, jika memang benar ia ingin orang lain juga memperoleh sesuatu yang diinginkannya, maka pasti ia ingin orang lain lebih unggul daripada dirinya.” [al-Mufhim 1/227, karya al-Qurthubi]
.
Klaim tentu butuh pembuktian. Bukti utama yang menunjukkan bahwa anda benar menginginkan orang lain memperoleh kebaikan seperti yang anda inginkan adalah: anda memuji tindakan mereka yang memang pantas dipuji, berterima kasih dan merekomendasikan mereka dalam pertemuan, senang jika mereka dipuji dan disanjung orang lain, dan mengupayakan berbagai sebab yang mampu mendorong rekan, kolega, murid, dan sahabat anda mencapai pencapaian seperti dirimu atau bahkan mengunggulimu. Anda membantu mereka dan tidak menutup kesempatan bagi mereka agar bisa unggul dan berhasil [‘Ibarat Atstsarat ‘Alayya wa Ghayyarat fi Hayati hal. 51].
.
Hal utama yang bisa menghilangkan dan melenyapkan penyakit dengki adalah keimanan yang sempurna terhadap takdir yang telah ditetapkan Allah ta’ala begi para hamba-Nya
.
Sumber: al-Uns Billah hal. 26-27
.
#al_uns_billah
PENYAKIT TAMAK
.
Tamak (asy-syuh, الشح) adalah sangat menginginkan sesuatu, menggebu-gebu dalam mengejarnya,  serius untuk menggapainya, dan jiwa menjadi serakah terhadapnya.
.
Tamak berbeda dengan pelit (al-bukhl, البخل). Sifat pelit adalah enggan membelanjakan sesuatu setelah diperoleh, karena ia mencintai dan menahannya agar tetap dalam genggaman. Orang yang pelit maka ia adalah orang yang tamak sebelum memperoleh hal tersebut; sekaligus orang yang pelit setelah memperolehnya. Oleh karena itu, sifat pelit merupakan buah dari sifat tamak karena sifat tamak akan mendorong pemiliknya untuk bersikap pelit.
.
Sifat tamak terpendam dalam jiwa, sehingga seorang yang pelit, sungguh telah menaati ketamakan yang terdapat dalam jiwa; dan seorang yang dermawan, sungguh telah melawan ketamakan jiwanya dan terjaga dari keburukannya. Dialah orang yang beruntung sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya,
.
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
.
"Dan siapa yang dipelihara dari ketamakan dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung." [al-Hasyr: 9] [al-Wabil ash-Shayyib min al-Kalim- ath-Thayyib hal. 33]
.
Lawan dari sifat tamak adalah sifat mengutamakan orang lain/altruisme (al-itsar, الإيثار) yang didefinisikan dengan:
.
أكمل أنواع الجود، وهو الإيثار بمحاب النفس من الأموال وغيرها، وبذلها للغير مع الحاجة إليها، بل مع الضرورة والخصاصة، وهذا لا يكون إلا من خلق زكي
.
"Bentuk kedermawanan yang paling sempurna, yaitu mengutamakan dan memberikan harta atau hal lain kepada sesama meskipun diri sendiri menginginkan dan membutuhkannya; sekalipun berada dalam kondisi genting dan susah. Tentunya, sifat ini hanya berasal dari hati yang bersih." [Taisir Karim ar-Rahman hal. 851]
.
Sifat al-itsar inilah yang dimiliki oleh kaum Anshar sebagaimana disebutkan dalam firman Allah taála,
.
وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ
.
"...dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan." [al-Hasyr: 9]
.
Semoga Allah menghilangkan penyakit tamak dalam diri kita dan menumbuhkan sifat itsar kepada kaum muslimin.
.
#al_uns_billah
4 SIKAP TERHADAP PERLAKUAN YANG TAK MENGENAKKAN (1)
.
Ketahuilah, terdapat 4 sikap dalam merespon perlakuan buruk dari orang lain.
.
Sikap Pertama
.
Membenci dan marah terhadap perlakuan tersebut; lalu pikirannya terpengaruh dan tersibukkan terhadap apa yang akan dikatakan orang lain tentang dirinya. Berupaya untuk membalas perkataan dan orang yang mengucapkannya. Terkadang, sikap ini berujung pada saling mencela dan memutus hubungan. 
.
Orang yang bersikap demikian ini akan hidup tersiksa. Problematika dan kesedihannya akan semakin bertambah. Banyak orang akan menderita karenanya.
.
Ia adalah orang yang merugi di dunia saking banyaknya kegelisahan, penyakit, dan musuh yang dimiliki. Hanya sedikit orang yang mencintainya. Demikian pula, ia akan menjadi orang yang rugi di akhirat, karena efek dosa yang menumpuk akibat kemarahan, keburukan lisan, dendam, permusuhan, dan terluput dari pahala yang melimpah jika ia mau menghadapinya dengan bersabar dan mengendalikan diri.
.
Sikap Kedua
.
Menghadapi perlakuan buruk itu dengan kebencian dan amarah. Namun, kemarahan itu dipendam dan berusaha bersabar.
.
Orang yang bersikap seperti ini juga hidup tersiksa. Kesedihannya pun bertambah, bahkan bisa jadi melebihi kondisi yang pertama tadi, karena ia memendam amarah. Jika ia tidak meluapkannya, terkadang berbagai macam penyakit akan menimpanya. Namun, ia tidak berupaya menyakiti orang lain atau membalas perlakuan buruk itu. Dengan demikian, ia akan diganjar pahala oleh Allah.
.
Sikap Ketiga
.
Membenci perlakuan tersebut, namun tidak marah dan berusaha memberikan udzur bagi orang yang berkelakuan buruk itu. Atau ia menganggap orang tersebut melakukan perbuatan buruk itu karena ketidaktahuannya. Dengan begitu,  ia tidak tersibukkan untuk membalas dan mencela orang itu.
.
Orang yang bersikap demikian lebih baik daripada kedua sikap sebelumnya. Akan tetapi, pada umumnya, ia tidak memperoleh manfaat dari kritikan orang kepada dirinya; apalagi jika kritik itu disampaikan secara tajam dan tendensius.
.
Sikap Keempat
.
Tidak membenci perlakuan buruk itu sama sekali. Bahkan, ia berterima kasih kepada orang yang mencelanya jika apa yang diucapkannya memang benar, meskipun niat dan cara orang itu tidak tepat.
.
Demikian pula, meskipun celaan dan kritikan itu tidak benar, ia sama sekali tidak tersinggung.
.
-bersambung-
.
Sumber: al-Uns Billah, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar hal. 41-45
.
#al_uns_billah
4 SIKAP TERHADAP PERLAKUAN YANG TAK MENGENAKKAN (2)
.
Demikian pula, meskipun celaan dan kritikan itu tidak benar, ia sama sekali tidak tersinggung karena sejumlah alasan, yaitu:
.
Alasan Pertama
.
Terkadang muatan yang dikandung kritikan dan celaan itu sesuai dengan sifat kita, entah secara keseluruhan atau hanya sebagian; boleh jadi ada kebenaran yang terdapat di dalamnya.
.
Contoh dari orang shalih terdahulu mungkin bisa menjadi ibrah bagi kita. Betapa mereka begitu memahami hakikat jiwa sehingga tak perlu dibela meski dilecehkan orang lain. Padahal mereka adalah orang-orang yang bertakwa lagi ikhlas.
.
Seorang pria pernah mendorong Salim ibn Abdullah ibn Umar rahimahullah ketika tengah berdesak-desakan. Salim berkata kepadanya, "Pelan-pelan, semoga Allah merahmatimu." Namun, pria tadi lantas menjawab, "Menurutku, kamu ini orang yang buruk perangainya." Salim justru menjawab, "Sungguh benar apa yang engkau katakan!" [Shifat ash-Shafwah hal. 352]
.
Contoh lain diterapkan al-Fudhail ibn Iyadh rahimahullah. Seorang pria pernah mencelanya dengan berkata, "Wahai orang yang riya lagi pendusta!" Lantas al-Fudhail menangis dan berkata, "Tak seorang pun yang mengenal hakikat diriku kecuali engkau."
.
Mereka adalah sosok teladan, orang-orang pilihan. Mereka merendahkan diri sendiri ketika dipuji dan mencela diri sendiri jika direndahkan, seperti yang dikatakan oleh Mutharrif ibn Abdillah radhimahullah,
.
ما مدحني أحدٌ قط ، إلا تصاغرت إليَّ نفسي
.
"Semakin orang memujiku, semakin kerdil pula diriku dalam pandanganku." [Hilyah al-Auliya 2/198]
.
Alasan Kedua
.
Allah ta'ala tengah mengujinya untuk melihat seberapa jauh kesabarannya menghadapi perilaku buruk itu. Para nabi dan orang shalih terdahulu telah diuji dengan cobaan, namun mereka bisa bersabar. Bagaimana bisa kita tak mampu bersabar dengan ujian yang lebih ringan dari ujian mereka?
.
Alasan Ketiga
.
Dia berterima kasih kepada Allah yang telah mencegah dirinya untuk membalas perbuatan buruk tersebut dan bersyukur karena menjadikannya pihak yang dizalimi bukan pihak yang menzalimi.
.
Sikap keempat inilah sikap yang paling mulia dan utama, dan begitu jarang ditemui di saat ini. Semoga Allah menjadikan diri kita bagian dari mereka yang memiliki sikap seperti itu.
.
Saudaraku, janganlah marah jika engkau dicela dengan karakter yang tidak ada pada dirimu, seperti riya, dusta, malas, dan sifat buruk lainnya.
.
Salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah kepada manusia adalah Dia memperkenalkan dan menampakkan berbagai aibnya, sehingga fokus memperbaiki diri dan tidak mengingat-ingat berbagai kebajikan yang telah diperbuat; karena beragam kebaikan itu semata-mata berasal dari kedermawanan dan anugerah Allah ta'ala, bukan berasal dari upaya, olah pikir, dan kecerdasannya! Apabila kesadaran ini telah tertanam dalam jiwa, maka dia tak akan marah jika orang lain merendahkan dan menghina dirinya, karena tahu dia memiliki banyak aib yang hanya diketahui Allah.
.
-bersambung-
.
Sumber: al-Uns Billah, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar hal. 41-45
.
#al_uns_billah
4 SIKAP TERHADAP PERLAKUAN YANG TAK MENGENAKKAN (3)
.
Ada perkataan bagus dari al-Allamah al-Qurthubi rahimahullah ketika menjelaskan perkataan ibunda Aisyah radhiallahu 'anha berikut,
.
وَلَشَأْنِي فِي نَفْسِي كَانَ أَحْقَرَ مِنْ أَنْ يَتَكَلَّمَ اللَّهُ فِيَّ بِأَمْرٍ يُتْلَى
.
"...sungguh masalahku ini dalam pandanganku lebih remeh daripada Allah berfirman tentangku sehingga menjadi ayat yang selalu dibaca." [HR. al-Bukhari no. 4750 dan Muslim no. 2770]
.
al-Qurthubi rahimahullah menjelaskan,
.
فيه دليل على أن الذي يتعين على أهل الفضل والعلم والعبادة والمنزلة احتقار أنفسهم وترك الالتفات إلى أعمالهم وأحوالهم وتحوير النظر إلى لطف الله وعفوه ورحمته وكرمه وقد اغتر كثير من الجهال بالأعمال فلاحظوا أنفسهم بعين استحقاق الكرامات وإجابة الدعوات وزعموا أنهم ممن يتبرك بلقائهم ويغتنم صالح دعائهم وأنه يجب احترامهم وتعظيمهم ويرون أن لهم من المكانة عند الله بحيث ينتقم لهم ممن ينتقصهم في الحال وأن يأخذ من أساء الأدب عليهم من غير إمهال وهذه كلها نتائج الجهل
.
"Perkataan beliau ini merupakan bukti bahwa karakter utama dari pribadi yang memiliki keutamaan, ilmu, taat, dan kedudukan adalah memandang rendah diri mereka sendiri; tidak menonjolkan amal dan status mereka; serta memfokuskan hati pada kelembutan, karunia, pemaafan, rahmat, kedermawanan, dan ampunan-Nya.
.
Mayoritas orang yang bodoh terpedaya dengan amal ibadah mereka, sehingga memandang diri mereka memiliki karamah dan jika berdo'a pantas diijabah. Mereka menganggap bahwa diri mereka termasuk orang yang pantas diambil berkahnya jika ditemui dan layak diminta untuk mendo'akan orang lain. Mereka senang jika dihormati dan dimuliakan; dimana orang-orang mengusap-usap baju mereka dan mencium tangan mereka untuk diambil berkahnya.
.
Mereka mengira punya kedudukan di sisi Allah, sehingga Allah akan membela jika dihina dan akan menyiksa orang yang berbuat buruk kepada mereka secara langsung.  Semua ini berasal kebodohan yang nyata dan akal yang tidak sehat. Semua anggapan tersebut berasal dari seorang yang bodoh dan bangga atas diri sendiri; lalai dari keburukan dan dosanya; terpedaya atas sikap Allah ta’ala yang menunda siksaan-Nya." [al-Mufhim lima Asykala min Talkhish Kitab Muslim 7/374-375]
.
Sumber: al-Uns Billah, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar hal. 41-45
.
#al_uns_billah