Belajar Tauhid
2.86K subscribers
457 photos
29 videos
287 files
1.41K links
Terima kasih telah bergabung dengan Chanel Belajar Tauhid dan semoga materi yang ada bermanfaat bagi kita semua.
.
Link e-Book & e-Paper Belajar Tauhid: http://bit.ly/ebook-gratis-belajartauhid
.
Salam 'alaikum
Download Telegram
3 FASE MERAIH KETENTERAMAN BERSAMA ALLAH (AL-UNSU BILLAH)
.
Jalan untuk memperoleh rasa tenteram bersama Allah taála melalui 3 fase, yaitu:
.
Fase Pertama: membebaskan hati dari penyakit (سلامة القلب من الأمراض);
.
Fase Kedua: menyandarkan hati kepada Allah dan mengejar ridha-Nya (التعلق بالله و الإقبال عليه);
.
Fase Ketiga: meningkatkan kualitas ibadah serta berlomba-lomba dalam mengerjakan kebajikan dan amal shalih (إحسان العمل و المسارعة إلى الخيرات و الإعمال الصالح)
.
Sumber: al-Unsu Billah hal. 8, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#nasihat #al_uns_billah
TAWADHU YANG SEMU
.
فشعورك بأنك متواضع عند تعامل مع من هو أقل منك - في الظاهر - دليل على أنك ترى نفسك أرفع منه، و من أخبرك بذلك؟ فهذا نوع من الترفع الخفي
.
"Perasaan yang timbul bahwa engkau telah berlaku rendah hati (tawadhu) ketika berinteraksi dengan orang yang berada di bawahmu adalah bukti bahwa engkau memandang dirimu lebih tinggi. Padahal tak seorang pun yang menginformasikan bahwa engkau seorang yang rendah hati? Inilah bentuk keangkuhan yang tersembunyi." [Al-Unsu Billah hal. 29, Dr. Ahmad ibn Bashir ath-Thayyar]
.
#nasihat #al_uns_billah
MENGAPA PERLU MENYELAMATKAN HATI?
.
Setiap orang yang ingin agar Allah memenuhi hatinya dengan keimanan, kelapangan, dan ketenteraman bersama Allah, hendaknya menghilangkan segala penyakit hati yang menghijabi diri sehingga tak mampu mencapai itu semua. Tidak mungkin hati menjadi bersih selama sifat-sifat yang buruk tidak dikeluarkan.
.
Allah taála memuji Khalil-Nya álaihi as-salam dalam firman-Nya karena memiliki hati yang selamat,
.
وَإِنَّ مِنْ شِيعَتِهِ لإبْرَاهِيمَ (83) إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (84)
.
"Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh) (Ingatlah) ketika ia datang kepada Rabb-nya dengan hati yang suci." [ash-Shaffat: 83-84]
.
Allah taála berfirman,
.
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
.
"...(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih." [asy-Syuára: 88-89]
.
Allah taála telah menyifati manusia dengan berbagai karakter tercela. Allah menyifati kita dengan sifat zhalum (sangat zalim), jahul (sangat bodoh), khasir (merugi), kanud (mengingat-ingat musibah), kuffar (kerap ingkar).
.
Ibnu al-Qayyim menyatakan,
.
سُبْحَانَ الله فِي النَّفس كِبر إِبْلِيس وحسد قابيل وعتو عَاد وطغيان ثَمُود وجرأة نمْرُود واستطالة فِرْعَوْن وبغي قَارون وقحّة هامان وَهوى بلعام وحيل أَصْحَاب السبت وتمرد لوليد وَجَهل أبي جهل وفيهَا من أَخْلَاق الْبَهَائِم حرص الْغُرَاب وشره الْكَلْب ورعونة الطاووس ودناءة الْجعل وعقوق الضَّب وحقد الْجمل ووثوب الفهد وصولة الْأسد وَفسق الْفَأْرَة وخبث الْحَيَّة وعبث القرد وَجمع النملة ومكر الثَّعْلَب وخفة الْفراش ونوم الضبع
.
"Subhannallah! Di dalam jiwa terkandung kesombongan iblis, kedengkian Qabil, kecongkakan kaum Ad, pembangkangan kaum Tsamud, kelancangan Namrud, kekurangajaran Fir'aun, kezaliman Qarun, kelicikan Haman, hawa nafsu Bal'am, trik-trik Ashab as-Sabt, penentangan al-Walid, kebodohan Abu Jahal. Selain itu, terkandung juga di dalamnya watak-watak binatang seperti ketamakan burung gagak, kerakusan anjing, kebodohan burung unta, kekejian lalat, kebandelan biawak, dendam unta, kekejaman singa, kebengisan harimau, kenakalan tikus, kekejian ular, kesia-siaan kera, penumpuk-numpukan makanan semut, tipu daya serigala, ketidakpedulian kupu-kupu." [al-Fawaid hal. 75]
.
Oleh karena itu, setiap orang yang tulus menginginkan kebaikan bagi dirinya berkewajiban meneliti berbagai hijab (penghalang) yang menghalangi keimanan dan keyakinan masuk ke dalam hati. Itulah mengapa Nabi shallallahu álaihi wa sallam memerintahkan orang yang kebelet buang air untuk menunaikan hajatnya terlebih dahulu sebelum ia melaksanakan shalat. Demikian pula, beliau memerintahkan kita untuk menyantap makanan jika telah terhidang meski iqamat shalat telah dikumandangkan. Semua tindakan preventif itu tidak lain dimaksudkan agar hati selamat dan tidak tersibukkan dengan hal lain ketika melaksanakan shalat.
.
Ibnu al-Qayyim menyatakan,
.
إذا كانت الملائكة المخلوقون يمنعها الكلب والصورة عن دخول البيت. فكيف تلج معرفة الله ومحبته وحلاوة ذكره والأنس بقربه، في قلب ممتلئ بكلاب الشهوات وصورها؟
.
“Jika malaikat yang tercipta terhalang masuk ke dalam rumah karena keberadaan anjing dan gambar, maka apatah lagi dengan pengenalan terhadap Allah (makrifatullah), kecintaan kepada-Nya, kelezatan mengingat-Nya, ketentraman dengan merasa dekat dengan-Nya, apakah bisa masuk ke dalam hati manusia yang dipenuhi dengan anjing dan gambar syahwat?” [Madarij as-Salikin 3/250]
.
Sumber: al-Unsu Billah hal. 13-16, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#al_uns_billah
HATI YANG SELAMAT
.
Hati yang selamat (qalbun salim) adalah hati yang terbebas dari 8 penyakit berikut:
.
1. Syirik;
2. Dendam
3. Dengki
4. Tamak
5. Sombong
6. Cinta Dunia
7. Cinta Kedudukan/Kepemimpinan
8. Cinta Popularitas/Ingin Eksis
.
Sumber: al-Uns Billah hal. 17, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#nasihat #al_uns_billah
PENYAKIT SYIRIK
.
Syirik adalah ketergantungan hati kepada selain Allah ta'ala, baik dalam hal cinta, harapan, takut, tawakkal, khasyah, rahbah (takut yang khusus), dan raghbah (harapan yang khusus).
.
Obatnya adalah tauhid. Menauhidkan Allah Ta'ala dalam peribadatan akan meluruskan dan menjernihkan hati, karena kalimat tauhid Laa Ilaha Illallah memiliki makna yang sangat agung. Ilah berarti Dzat yang disembah oleh hamba dengan perendahan diri, takut, pengharapan, dan pengagungan. Ilah juga berarti ma'luh, Dzat yang menjadi tempat bersandarnya hati; hati mencintai dan menghinakan diri kepada-Nya.
.
Oleh karena itu, sarana utama untuk meraih ketenteraman bersama Allah taála adalah memurnikan tauhid kepada-Nya. Sebagaimana dinyatakan Ibnu Taimiyah, memurnikan tauhid adalah,
.
أن لا يكون العبد ملتفتاً إلى غير الله، ولا ناظراً إلى ما سواه، لا حباً له، ولا خوفاً منه، ولا رجاء له، بل يكون القلب فارغاً من المخلوقات، خالياً منها، لا ينظر إليها إلا بنور الله، فبالحق يسمع، وبالحق يبصر، وبالحق يبطش، وبالحق يمشي، فيحب منها ما يحبه الله، ويبغض منها ما يبغضه الله، ويوالي منها ما والاه الله، ويعادي منها ما عاداه الله، ويخاف الله فيها ولا يخافها في الله، ويرجو الله فيها ولا يرجوها في الله، فهذا هو القلب السليم الحنيف الموحد المسلم المؤمن العارف المحقق الموجد بمعرفة الأنبياء والمرسلين، وبحقيقتهم وتوحيدهم
.
"Hamba tidak memalingkan hati dan menarik perhatian selain Allah, baik dalam hal cinta, takut, dan pengharapan. Bahkan, hatinya kosong dan terbebas dari intensi yang berkaitan dengan makhluk. Ia tidak memperhatikan mereka kecuali dengan cahaya dari Allah; sehingga ia mendengar dengan al-Haq; melihat dengan al-Haq; menggenggam dengan al-Haq; dan berjalan dengan al-Haq. Ia mencintai makhluk yang dicintai Allah dan membenci makhluk yang dibenci-Nya. Memberikan loyalitas dan disloyalitas kepada makhluk sesuai dengan petunjuk Allah. Ia takut Allah menyiksanya, jika ia melanggar hak makhluk; namun ia tak takut kepada mereka jika mereka melanggar hak Allah. Ia mengharap pahala dari Allah atas kebajikan yang dilakukannya kepada mereka, namun tak mengharap balasan dari makhluk atas amalannya kepada Allah. Inilah hati yang selamat (qalbun salim) dan hanif, yang dimiliki oleh seorang yang bertauhid, berpasrah diri, beriman, mengenal, dan menemukan makrifat para Nabi dan rasul, serta hakikat dan tauhid mereka." [Majmu' al-Fatawa 10/222]
.
Tauhid yang murni adalah,
.
هو جماع الدين الذي هو أصله وفرعه ولبه، وهو الخير كله
.
"Pokok agama Islam yang merupakan pondasi, cabang, sekaligus intinya. Tauhid seluruhnya merupakan kebaikan." [Jami' al-Masail 6/274]
.
Tauhid menyelamatkan jiwa manusia dari kegundahan. Daripada anda khawatir dan takut terhadap penyakit, kefakiran, penguasaan musuh, jin dan setan, tentu Allah lebih berhak ditakuti, karena ketika anda takut kepada-Nya, Dia akan memberikan rasa aman dan ketenteraman pada dirimu. Berbeda jika anda takut kepada selain-Nya, rasa takut kepada makhluk justru akan menambah rasa takut, kefakiran, kehinaan pada dirimu.
.
Hal yang perlu anda ketahui pula adalah tauhid bukanlah sekadar ikrar bahwa tak ada Pencipta selain Allah; bahwa Allah Rabb dan Pengatur segala sesuatu. Ikrar seperti itu juga dinyatakan oleh penyembah berhala di kalangan musyrikin dahulu. Tauhid lebih dari itu. Tauhid mengandung kecintaan kepada Allah; pengagungan dan perendahan diri kepada-Nya; ketundukan yang sempurna dalam menaati-Nya; memurnikan peribadatan kepada-Nya; mengharapkan Wajah-Nya yang Mahatinggi di seluruh aktivitas, baik dalam bentuk perkataan dan perbuatan; memberi dan menghalangi; mencintai dan membenci. Tauhid seperti inilah yang akan menghalangi pemiliknya dari sebab-sebab yang mendorong untuk melakukan dan terus-menerus melakukan kemaksiatan  seperti yang disampaikan oleh Ibnu al-Qayyim dalam Madarij as-Salikin 1/341.
.
Sumber: al-Unsu Billah hal. 17-22, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar
.
#al_uns_billah
1922-KERUSAKAN PERAYAAN TAHUN BARU - eBOOK.pdf
510.2 KB
1922-KERUSAKAN PERAYAAN TAHUN BARU - eBOOK.pdf
𝗕𝗘𝗟𝗔𝗝𝗔𝗥 𝗕𝗔𝗛𝗔𝗦𝗔 𝗔𝗥𝗔𝗕 𝗟𝗔𝗚𝗜 𝗬𝗨𝗞!

Untuk kita yang lagi futur,
Meski semangat sedang jatuh kendur.
Ingat, begitu besar manfaat dan kemuliaan dari mempelajari bahasa Arab.

إِنَّا أَنزلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

“𝘚𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘯𝘺𝘢 𝘒𝘢𝘮𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘯𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘱𝘢 𝘈𝘭 𝘘𝘶𝘳𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘣𝘢𝘩𝘢𝘴𝘢 𝘈𝘳𝘢𝘣, 𝘢𝘨𝘢𝘳 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘩𝘢𝘮𝘪𝘯𝘺𝘢." (QS. Yusuf: 2)

Memang, bukan hal yang mudah untuk belajar bahasa Arab, tapi bukan berarti sulit untuk dipelajari.
Karena kami memberikan 𝘀𝗼𝗹𝘂𝘀𝗶 𝗸𝗲𝗺𝘂𝗱𝗮𝗵𝗮𝗻 untuk Antum yang ingin 𝗯𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿 𝗯𝗮𝗵𝗮𝘀𝗮 𝗔𝗿𝗮𝗯, khususnya bagi yang pernah belajar namun tak tuntas karena suatu dan lain hal.
𝘠𝘶𝘬, 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘣𝘢𝘳𝘦𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘨𝘪!

📖𝗣𝗥𝗢𝗚𝗥𝗔𝗠 𝗟𝗔𝗡𝗝𝗨𝗧𝗔𝗡 𝗞𝗘𝗟𝗔𝗦 𝗕𝗔𝗛𝗔𝗦𝗔 𝗔𝗥𝗔𝗕 𝗗𝗔𝗦𝗔𝗥 𝗠𝗜𝗔𝗡

𝘚𝘦𝘣𝘶𝘢𝘩 𝘱𝘳𝘰𝘨𝘳𝘢𝘮 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘣𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘴𝘢 𝘈𝘳𝘢𝘣 𝘪𝘯𝘵𝘦𝘯𝘴𝘪𝘧, 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘵𝘳𝘶𝘬𝘵𝘶𝘳 𝘥𝘪 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳 𝘱𝘦𝘬𝘢𝘯.

🏆𝗞𝗲𝘂𝗻𝗴𝗴𝘂𝗹𝗮𝗻 𝗣𝗿𝗼𝗴𝗿𝗮𝗺 :
1. Pengajar berkompetensi baik
2. Ma'had ini dibina oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc dan Al Ustadz Dr. Aris Munandar, S.S.,
3. Materi belajar ilmu Nahwu dan Shorof
4. Dilengkapi video pembelajaran, difasilitasi kelas tambahan khusus muroja'ah dan konsultasi belajar di luar kelas secara GRATIS
5. Biaya terjangkau
6. Waktu belajar di akhir pekan, cocok untuk mahasiswa dan pekerja.
7. Kelas ber-AC & tersedia kopi & teh GRATIS
8. Lokasi strategis dekat Masjid, Kantin, Minimarket & Stasiun Cisauk, Intermoda BSD
9. Lulusan bersertifikat
10. Seluruh santri kelas Program Bahasa Arab berpeluang diterima menjadi santri di Ma'had Imam An Nawawi (MIAN)

𝗦𝗘𝗚𝗘𝗥𝗔 𝗗𝗔𝗙𝗧𝗔𝗥𝗞𝗔𝗡 𝗗𝗜𝗥𝗜 𝗔𝗡𝗗𝗔, 𝗞𝗔𝗥𝗘𝗡𝗔 𝗞𝗨𝗢𝗧𝗔 𝗦𝗔𝗡𝗚𝗔𝗧 𝗧𝗘𝗥𝗕𝗔𝗧𝗔𝗦!

🔴 Timeline:
Pendaftaran mulai 𝟬𝟱 - 𝟭𝟮 𝗝𝗮𝗻𝘂𝗮𝗿𝗶 𝟮𝟬𝟮𝟯
🔴 Awal Pembelajaran: Sabtu, 14 Januari 2023
🔴 Link pendaftaran: https://mian.or.id/pendaftaran-bahasa-arab/
🔴 Informasi
http://wa.me/+6281290665520
🔴 Info lengkap, Follow IG : @𝙢𝙞𝙖𝙣.𝙘𝙞𝙨𝙖𝙪𝙠

➡️𝗦𝘂𝗽𝗽𝗼𝗿𝘁𝗲𝗱 𝗯𝘆 :
• Cisauk Mengaji Official
• Rumaysho Academy
• Yayasan Pendidikan Islam Al Atsari (YPIA)
• Ma'had Al 'Ilmi, Jogja
• Website dakwah muslim.or.id

𝗠𝗮'𝗵𝗮𝗱 𝗜𝗺𝗮𝗺 𝗔𝗻 𝗡𝗮𝘄𝗮𝘄𝗶 (𝗠𝗜𝗔𝗡)
Cisauk - Tangerang

𝗠𝗜𝗔𝗡 : "𝘚𝘢𝘵𝘶 𝘗𝘭𝘢𝘵𝘧𝘰𝘳𝘮 𝘉𝘦𝘭𝘢𝘫𝘢𝘳 𝘐𝘴𝘭𝘢𝘮 𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘚𝘦𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘔𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘛𝘦𝘳𝘴𝘵𝘳𝘶𝘬𝘵𝘶𝘳"

3 KONDISI ISTRI KETIKA SUAMI MELARAT
.
Ketika suami melarat, maka terdapat 3 kondisi bagi istri sebagai berikut:
.
Kondisi Pertama: Suami dalam kondisi sangat melarat sehingga tidak mampu memberikan kepada istri makanan yang mampu mengatasi rasa lapar dan menyediakan pakaian yang mampu menutupi auratnya.
.
Dalam kondisi ini, suami wajib menceraikan istri dan istri tidak boleh bertahan bersama suami karena adanya dharar. Hal ini karena rasa lapar yang tak tertahankan lagi akan membinasakan dan aurat wajib ditutupi. Istri boleh menggugat cerai suami dengan sebab lapar sebagaimana dinyatakan dalam ash-Shahih, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu,
.
تَقُولُ المَرْأَةُ: إمَّا أنْ تُطْعِمَنِي، وإمَّا أنْ تُطَلِّقَنِي،
.
"Seorang wanita berkata : ‘Berilah aku makan, atau kalau tidak, ceraikanlah aku’." [HR. al-Bukhari no. 5355]
.
Namun, jika kemiskinan dan kelaparan melanda seluruh negeri, maka istri wajib bersabar dan tidak wajib menggugat cerai suami.
.
Kondisi Kedua: Suami dalam kondisi miskin yang ringan. Suami mampu memberikan kepada istri makanan yang mengatasi rasa lapar dan menyediakan pakaian yang menutup auratnya, Namun, semua itu di bawah kecukupan/kelayakan.
.
Dalam kondisi ini, istri dianjurkan bersabar, namun tidak wajib, karena Allah ta'ala memotivasi untuk menikahkan meski dalam kondisi miskin. Allah ta'ala berfirman,
.
وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
.
"Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." [an-Nur: 32]
.
Kondisi Ketiga: Suami dalam kondisi miskin, dimana suami mampu memberikan kepada istri makanan dan menyediakan pakaian yang cukup/layak, namun tidak mencapai taraf kaya. Dalam kondisi ini, istri wajib bersabar dan suami tidak wajib menceraikan. Jika istri berasal dari keluarga yang kaya, kemudian suami memiliki keterbatasan dalam memberikan nafkah semisal yang pernah dirasakan oleh istri, maka istri dianjurkan bersabar namun boleh menggugat cerai, khususnya jika istri khawatir tertimpa fitnah.
.
at-Tafsir wa al-Bayan li Ahkam al-Quran 1/447-448
.
#tafsir
PENYAKIT DENDAM (1)
.
Dendam (al-hiqd) adalah membenci seorang muslim karena sakit hati dan permusuhan yang dilatarbelakangi motif duniawi yang terjadi di antara keduanya.
.
Allah taála telah menjadikan tercabutnya rasa dendam sebagai salah satu kenikmatan di surga kelak; karena keberadaan dendam dalam hati menimbulkan kegelisahan, kesedihan, dan kegundahan, yang sangat menyiksa. Sejatinya, orang yang menyimpan dendam tengah tersiksa secara terus-menerus. Dendam yang tersimpan dalam dirinya, berakibat ia tidak akan mampu mencicipi manisnya bahagia dan iman.
.
Ada perkataan bagus dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah yang menjelaskan hakikat diri kita. Beliau menyampaikan,
.
فإذا كان هذا خير خلق الله وأكرمهم على الله لم يكن ينتقم لنفسه مع أن أذاه أذًى لله ويتعلق به حقوق الدين، ونفسه أشرف الأنفس، وأزكاها، وأبرها وأبعدها من كل خُلقٍ مذموم، وأحقها بكل خُلقٍ جميل، ومع هذا فلم يكن ينتقم لها. فكيف ينتقم أحدنا٤ لنفسه التي هو أعلم بها وبما فيها من العيوب والشرور٥ بل الرجل العارف لا تساوي نفسه عنده أن ينتقم لها، ولا قدر لها عنده يوجب عليه انتصاره لها
.
"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah melakukan pembalasan yang didasari keinginan pribadi, padahal menyakiti beliau termasuk tindakan menyakiti Allah ta’ala dan menyakiti beliau termasuk diantara perkara yang di dalamnya berlaku ketentuan ganti rugi. Jiwa beliau adalah jiwa yang termulia, tersuci dan terbaik. Jiwa yang paling jauh dari berbagai akhlak yang tercela dan paling berhak terhadap berbagai akhlak yang terpuji. Meskipun demikian, beliau tidak pernah melakukan pembalasan yang didasari keinginan pribadi (jiwanya) (terhadap berbagai pihak yang telah menyakitinya). Maka bagaimana bisa salah seorang diantara kita melakukan pembalasan dan pembelaan untuk diri sendiri, padahal dia tahu kondisi jiwanya sendiri serta kejelekan dan aib yang terdapat di dalamnya? Bahkan, seorang yang arif tentu (menyadari bahwa) jiwanya tidaklah pantas untuk menuntut balas (karena aib dan kejelekan yang dimilikinya) dan (dia juga mengetahui bahwa jiwanya) tidaklah memiliki kadar kedudukan yang berarti sehingga patut untuk dibela." [Jami al-Masail'1/171]
.
Kita tentu ingat kisah Nabi Yusuf álaihi as-salam. Saudara beliau membuang beliau setelah sebelumnya berupaya untuk membunuhnya. Beliau terpisahkan dari ayah dan keluarganya selama 40 tahun. Ia pun merasakan pahitnya perbudakan, kelamnya penjara, dan pedihnya kezaliman di masa itu. Ketika Allah taála mengangkat kedudukan beliau sehingga menjadi orang kepercayaan penguasa Mesir dan bertemu dengan para saudaranya, mereka berkata,
.
قَالُوا تَاللَّهِ لَقَدْ آثَرَكَ اللَّهُ عَلَيْنَا وَإِنْ كُنَّا لَخَاطِئِينَ
.
Mereka berkata: "Demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkan kamu atas kami, dan sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah (berdosa)." [Yusuf: 91]
.
Apa yang diucapkan oleh Yusuf álaihi as-salam? Beliau justru membalas dengan ucapan,
.
قَالَ لَا تَثْرِيبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ ۖ يَغْفِرُ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
.
"Dia (Yusuf) berkata: "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu, mudah-mudahan Allah mengampuni (kamu), dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang." [Yusuf: 92]
.
Yusuf álaihi as-salam tidak mengingatkan kesalahan mereka yang telah berlalu; tidak pula menghina mereka. Bahkan, beliau memaafkan dan mendoákan kebaikan bagi mereka.
.
bersambung
.
Sumber: al-Uns Billah, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar hlm. 22-26
.
#al_uns_billah
PENYAKIT DENDAM (2)
.
Tahukah anda kisah imam Ahmad? Beliau diberi ujian perihal permasalahan al-Quran di masa pemerintahan al-Ma'mun, al-Mu'tashim, dan al-Watsiq. Beliau mendapatkan banyak gangguan. Dijebloskan ke dalam penjara dalam rentang waktu 28 bulan. Dicambuk lebih dari 30 cambukan yang sangat keras dan pedih sehingga menyebabkan beliau pingsan dan kehilangan akal saat dicambuk.
.
Meski demikian beliau tetap menghalalkan orang yang berbuat kezaliman tersebut selain ahli bidáh. Bahkan semasa menghadapi ujian tersebut, beliau sering membaca firman Allah taála,
.
وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَنْ يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ
.
"...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu?" [an-Nur: 22]
.
Beliau berujar
.
ماذا ينفعك أن يُعذب أخوك المسلم بسببك؟! وقد قال تعالى: {فمن عفا و أصلح فأجره على الله إنه لا يحب الظالمين} وينادي المنادي يوم القيامة: "ليقم من أجره على الله , فلا يقوم إلا من عفا
.
“Adakah manfaat jika saudaramu sesama kaum muslimin disiksa karena salah kepadamu? Padahal Allah sungguh telah berfirman, ‘...Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.’ (asy-Syura: 40). Kelak di hari kiamat akan ada seruan yang memanggil ”Berdirilah, orang-orang yang pahalanya atas tanggungan Allah!” Tak ada yang berdiri memenuhi kecuali mereka yang memaafkan kesalahan orang lain semasa di dunia.” [al-Bidayah wa an-Nihayah 11/45-47]
.
Oleh karena itu, di setiap hari maafkanlah setiap muslim yang menzalimimu. Maafkan setiap orang menggunjing diri dan keluargamu. Orang yang paling sering menyakitimu adalah orang pertama yang sepatutnya engkau maafkan dan mohonkan ampunan. Mintalah kepada Allah agar memberikan hidayah kepadanya dan tidak menyiksanya karena telah berbuat kesalahan pada dirimu.
.
Orang yang memperoleh taufik adalah mereka yang berhias diri dengan akhlak sabar, memaafkan, dan menahan amarah, sehingga tercakup dalam firman Allah taála,
.
إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
.
“Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.” [Ibrahim: 5]
.
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
.
“Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang bersabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.”[Fushshilat: 35]
.
Alhamdulillah, Allah taála menjaga kita dari penguasaan orang munafik dan orang kafir. Bukankah sebagai bentuk rasa syukur akan lebih baik jika kita bersabar atas sikap kasar yang dipraktikkan sebagian kaum muslimin?
.
Sumber: al-Uns Billah, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar hlm. 22-26
.
#al_uns_billah
2 BENTUK DUDUK DI MASJID
.
Bentuk Pertama: Duduk di masjid sebelum pelaksanaan shalat untuk menunggu shalat ditegakkan
.
Dalam kondisi ini seorang yang duduk melakukannya terhitung mendapatkan pahala shalat hingga ia melaksanakan shalat nanti. Malaikat akan memohonkan ampun dan mendo'akan kebaikan bagi dirinya.
.
Terdapat sejumlah hadits akan hal ini, di antaranya adalah hadits Anas dalam ash-Shahihain, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, bahwasanya ketika shalat Isya diakhirkan, beliau keluar dan mengimani para Sahabat,lalu beliau berkata kepada mereka.

إنكم لم تزالوا في صلاةٍ ما انتظرتم الصلاة
.
"Sesungguhnya kalian senantiasa berada dalam shalat (seperti yang sedang shalat) selama kalian menunggu shalat."
.

Demikian pula hadits Abu Hurairah dalam ash-Shahihain, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda,
.
الملائكة تصلي عل أحدكم ما دام في مصلاه ما لم يحدث: اللهم اغفر له، اللهم ارحمه. ولا يزال أحدكم في صلاة ما كانت الصلاة تحبسه، لا يمنعه أن ينقلب إلى أهله إلا الصلاة
.
“Para malaikat bershalawat kepada salah seorang diantara kalian selama masih berada ditempat shalatnya, selama ia belum berhadats, (para malaikat berkata) : ya Allah ampunilah dia, ya Allah rahmatilah dia, dan salah seorang diantara kalian tercatat senantiasa pada shalat selama shalat menahannya, dan tidak tidak ada yang menahannya untuk pulang kepada keluarganya kecuali shalat."
.
Bentuk Kedua: Duduk di masjid setelah shalat
.
Duduk jenis ini merupakan penggugur dosa dan merupakan salah satu bentuk ribath.
.
Terkait hal ini terdapat hadits yang menceritakan perdebatan para malaikat yang tertinggi perihal penggugur dosa,dan salah satu penggugur dosa yang disebutkan adalah duduk di masjid setelah melakukan shalat.
.
Ibnu Rajab menjelaskan,
.
والمراد بهذا الجلوس انتظار صلاة أخرى كما في حديث أبي هريرة: "وانتظار الصلاة بعد الصلاة، فذلكم الرباط، فذلكم الرباط.... ويدخل في قوله: " والجلوس في المساجد بعد الصلوات ": الجلوس للذكر والقراءة وسماع العلم وتعليمه ونحو ذلك، لا سيما بعد صلاة الصبح حتى تطلع الشمس، فإن النصوص قد وردت بفضل ذلك، وهو شبيهٌ بمن جلس ينتظر صلاة أخرى، لأنه قد قضى ما جاء المسجد لأجله من الصلاة وجلس ينتظر طاعة أخرى
.
"Tujuan melakukan duduk ini adalah menunggu waktu shalat berikutnya seperti yang dinyatakan dalam hadits Abu Hurairah, '...dan menantikan shalat sesudah melakukan shalat, itulah yang dapat disebut ribath, itulah yang disebut ribath...'. Dan sabda beliau '(salah satu penggugur dosa adalah) duduk di masjid setelah shalat' mencakup duduk di masjid setelah shalat untuk berdzikir, membaca al-Quran, mendengarkan kajian, menyampaikan kajian, dan sejenisnya. Terlebih lagi jika hal itu dilakukan setelah shalat Subuh hingga matahari terbit. Hal ini dikarenakan nash yang ada menyatakan keutamaannya. Ia serupa dengan seorang yang menunggu waktu shalat berikutnya, karena ia telah menunaikan shalat yang menjadi sebab didirikannya masjid dan menanti untuk melakukan ketaatan yang lain."
.
Sumber: https://t.me/alkhalil_1/2971
.
#fikih
PENYAKIT DENGKI
.
Dengki (iri) adalah menginginkan kenikmatan yang diperoleh sesama muslim dicabut, meskipun ia memanfaatkannya dalam hal yang diperbolehkan.
.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyatakan,
.
الحسد وهو كراهة ما اختص به الغير وتمني زواله؛ والحسد فيه بخل وظلم؛ فإنه بخل بما أعطيه عن غيره، وظلمه بطلب زوال ذلك عنه
.
“Terdapat unsur pelit dan zalim pada sifat dengki. Pelit, karena dengki terhadap nikmat yang dicurahkan pada orang lain. Zalim, karena ingin nikmat itu lenyap dari orang lain.” [Majmu’ al-Fatawa 28/144]
.
Saudaraku, anda tidak akan mencapai keimanan yang sempurna dan mencicipi keselamatan hati, kecuali anda juga menginginkan rekan, murid, kolega, dan sahabat anda juga memiliki keunggulan dalam hal ilmu, agama, dunia, dan status sosial. Bukankah nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
.
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيْهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
.
“Anda tidak beriman dengan sempurna hingga menginginkan saudara anda juga memperoleh sesuatu seperti yang anda inginkan.” [HR. al-Bukhari no. 13, Muslim no. 45]
.
Kandungan hadits ini adalah,
.
أن الموصوف بالإيمان الكامل : من كان في معاملته للناس ناصحا لهم ، مريدا لهم ما يريده لنفسه ، وكارها لهم ما يكرهه لنفسه ، وتتضمن أن يفضلهم على نفسه ; لأن كل أحد يحب أن يكون أفضل من غيره ، فإذا أحب لغيره ما يحب لنفسه ، فقد أحب أن يكون غيره أفضل منه
.
“Pribadi yang memiliki karakter iman yang sempurna adalah orang yang tulus berinteraksi dengan manusia. Ia ingin mereka memperoleh sesuatu seperti yang diinginkan dirinya. Ia tidak ingin sesuatu yang dibencinya menimpa mereka. Karakter ini berarti orang yang memiliki iman yang sempurna lebih mengutamakan orang lain daripada dirinya, karena setiap orang pada dasarnya ingin lebih unggul daripada orang lain. Oleh karena itu, jika memang benar ia ingin orang lain juga memperoleh sesuatu yang diinginkannya, maka pasti ia ingin orang lain lebih unggul daripada dirinya.” [al-Mufhim 1/227, karya al-Qurthubi]
.
Klaim tentu butuh pembuktian. Bukti utama yang menunjukkan bahwa anda benar menginginkan orang lain memperoleh kebaikan seperti yang anda inginkan adalah: anda memuji tindakan mereka yang memang pantas dipuji, berterima kasih dan merekomendasikan mereka dalam pertemuan, senang jika mereka dipuji dan disanjung orang lain, dan mengupayakan berbagai sebab yang mampu mendorong rekan, kolega, murid, dan sahabat anda mencapai pencapaian seperti dirimu atau bahkan mengunggulimu. Anda membantu mereka dan tidak menutup kesempatan bagi mereka agar bisa unggul dan berhasil [‘Ibarat Atstsarat ‘Alayya wa Ghayyarat fi Hayati hal. 51].
.
Hal utama yang bisa menghilangkan dan melenyapkan penyakit dengki adalah keimanan yang sempurna terhadap takdir yang telah ditetapkan Allah ta’ala begi para hamba-Nya
.
Sumber: al-Uns Billah hal. 26-27
.
#al_uns_billah
Jika anda tahu bahwa di antara nama Allah adalah al-Quddus (القدوس), Dzat yang MahaSuci, jangan sampai anda berprasangka buruk kepada-Nya!
.
Patutkah seorang berprasangka buruk kepada Allah, padahal ia tahu bahwa Allah adalah al-Quddus, Dzat yang tersucikan dari segala kekurangan dan aib, di setiap perkataan, perbuatan, nama, dan sifat-Nya?!
.
Berprasangka buruk kepada Allah Ta'ala bukanlah perilaku orang beriman, karena hal itu merupakan thariqah kaum munafik dan musyrik. Allah Ta'ala berfirman,
.
وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ ۚ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ ۖ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
.
"...dan supaya Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah." [al-Fath: 6]
.
Setiap prasangka yang tidak sesuai dengan pujian, hikmah, rahmat, dan ilmu-Nya merupakan prasangka buruk kepada Allah Ta'ala.
.
Sumber: https://t.me/NamesAllah1/2545
.
#asmaulhusna
Tahukah engkau makna ucapan "حسبي الله ونعم الوكيل"? Artinya adalah cukuplah Allah sebagai penolongku. Aku telah memasrahkan urusanku kepada-Nya dan aku percaya bahwa cukuplah Allah bagiku dan Dia akan mengatur segala urusanku dengan sebaik-baiknya.
.
Coba cari dan selidiki permasalahan yang menggelayutimu. Hadapilah ia dengan berinteraksi menggunakan nama Allah, al-Wakil, Dzat yang Mahamewakili, yang Mahapemelihara. Setelah engkau memasrahkannya kepada Allah, tidakkah engkau malu jika kemudian terbetik kekhawatiran padahal engkau berucap "وكفى بالله وكيلا"? Dia-lah Allah sebaik-baik Pemelihara.
.
Setelah hamba memasrahkan segala urusannya kepada Allah, ia berkewajiban untuk menyingkirkan kekhawatiran dalam hatinya. Tidak layak berinteraksi bersama Allah dengan menyimpan kekhawatiran itu. Patutkah khawatir itu ada di dalam hati, sementara Dzat yang mengurus urusanmu adalah al-Hakim, Dzat yang Mahahikmah; al-Alim, Dzat yang Mahamengetahui; al-Karim, Dzat yang Mahamulia; ar-Rahim, Dzat yang Mahapengasih?
.
Bagaimana bisa khawatir itu terjadi? Padahal kita sudah memasrahkan urusan kepada Allah. Lantas setelahnya kita khawatir dan tidak bisa tidur?! Dan di setiap saat terlintas di benak kita pikiran "ah, seandainya tadi begini dan begitu". Ini bisikan setan. Berlindunglah kepada Allah darinya.
.
Sikap tawakkal anda kepada Allah, justru akan meninggikan kedudukanmu di sisi-Nya. Tawakkal adalah ibadah; merupakan sebab yang mampu menggugurkan dosa dan meninggikan derajat. Bahkan, pencapaian duniawi yang engkau peroleh akan menjadi pemberat timbangan kebaikanmu selama engkau menjadikan Allah sebagai Pemelihara dan Penolong-mu.
.
Sumber: https://t.me/NamesAllah1/2436
.
#asmaulhusna
1925 - Genggam Kesetiaanmu Kepada Islam - eBOOK.pdf
538.8 KB
1925 - Genggam Kesetiaanmu Kepada Islam - eBOOK.pdf
Belajar Tauhid
20 Faidah Seputar Bulan Rajab.pdf
e-Book: 20 Faidah Seputar Bulan Rajab
PENYAKIT TAMAK
.
Tamak (asy-syuh, الشح) adalah sangat menginginkan sesuatu, menggebu-gebu dalam mengejarnya,  serius untuk menggapainya, dan jiwa menjadi serakah terhadapnya.
.
Tamak berbeda dengan pelit (al-bukhl, البخل). Sifat pelit adalah enggan membelanjakan sesuatu setelah diperoleh, karena ia mencintai dan menahannya agar tetap dalam genggaman. Orang yang pelit maka ia adalah orang yang tamak sebelum memperoleh hal tersebut; sekaligus orang yang pelit setelah memperolehnya. Oleh karena itu, sifat pelit merupakan buah dari sifat tamak karena sifat tamak akan mendorong pemiliknya untuk bersikap pelit.
.
Sifat tamak terpendam dalam jiwa, sehingga seorang yang pelit, sungguh telah menaati ketamakan yang terdapat dalam jiwa; dan seorang yang dermawan, sungguh telah melawan ketamakan jiwanya dan terjaga dari keburukannya. Dialah orang yang beruntung sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya,
.
وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
.
"Dan siapa yang dipelihara dari ketamakan dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung." [al-Hasyr: 9] [al-Wabil ash-Shayyib min al-Kalim- ath-Thayyib hal. 33]
.
Lawan dari sifat tamak adalah sifat mengutamakan orang lain/altruisme (al-itsar, الإيثار) yang didefinisikan dengan:
.
أكمل أنواع الجود، وهو الإيثار بمحاب النفس من الأموال وغيرها، وبذلها للغير مع الحاجة إليها، بل مع الضرورة والخصاصة، وهذا لا يكون إلا من خلق زكي
.
"Bentuk kedermawanan yang paling sempurna, yaitu mengutamakan dan memberikan harta atau hal lain kepada sesama meskipun diri sendiri menginginkan dan membutuhkannya; sekalipun berada dalam kondisi genting dan susah. Tentunya, sifat ini hanya berasal dari hati yang bersih." [Taisir Karim ar-Rahman hal. 851]
.
Sifat al-itsar inilah yang dimiliki oleh kaum Anshar sebagaimana disebutkan dalam firman Allah taála,
.
وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ
.
"...dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan." [al-Hasyr: 9]
.
Semoga Allah menghilangkan penyakit tamak dalam diri kita dan menumbuhkan sifat itsar kepada kaum muslimin.
.
#al_uns_billah
4 SIKAP TERHADAP PERLAKUAN YANG TAK MENGENAKKAN (1)
.
Ketahuilah, terdapat 4 sikap dalam merespon perlakuan buruk dari orang lain.
.
Sikap Pertama
.
Membenci dan marah terhadap perlakuan tersebut; lalu pikirannya terpengaruh dan tersibukkan terhadap apa yang akan dikatakan orang lain tentang dirinya. Berupaya untuk membalas perkataan dan orang yang mengucapkannya. Terkadang, sikap ini berujung pada saling mencela dan memutus hubungan. 
.
Orang yang bersikap demikian ini akan hidup tersiksa. Problematika dan kesedihannya akan semakin bertambah. Banyak orang akan menderita karenanya.
.
Ia adalah orang yang merugi di dunia saking banyaknya kegelisahan, penyakit, dan musuh yang dimiliki. Hanya sedikit orang yang mencintainya. Demikian pula, ia akan menjadi orang yang rugi di akhirat, karena efek dosa yang menumpuk akibat kemarahan, keburukan lisan, dendam, permusuhan, dan terluput dari pahala yang melimpah jika ia mau menghadapinya dengan bersabar dan mengendalikan diri.
.
Sikap Kedua
.
Menghadapi perlakuan buruk itu dengan kebencian dan amarah. Namun, kemarahan itu dipendam dan berusaha bersabar.
.
Orang yang bersikap seperti ini juga hidup tersiksa. Kesedihannya pun bertambah, bahkan bisa jadi melebihi kondisi yang pertama tadi, karena ia memendam amarah. Jika ia tidak meluapkannya, terkadang berbagai macam penyakit akan menimpanya. Namun, ia tidak berupaya menyakiti orang lain atau membalas perlakuan buruk itu. Dengan demikian, ia akan diganjar pahala oleh Allah.
.
Sikap Ketiga
.
Membenci perlakuan tersebut, namun tidak marah dan berusaha memberikan udzur bagi orang yang berkelakuan buruk itu. Atau ia menganggap orang tersebut melakukan perbuatan buruk itu karena ketidaktahuannya. Dengan begitu,  ia tidak tersibukkan untuk membalas dan mencela orang itu.
.
Orang yang bersikap demikian lebih baik daripada kedua sikap sebelumnya. Akan tetapi, pada umumnya, ia tidak memperoleh manfaat dari kritikan orang kepada dirinya; apalagi jika kritik itu disampaikan secara tajam dan tendensius.
.
Sikap Keempat
.
Tidak membenci perlakuan buruk itu sama sekali. Bahkan, ia berterima kasih kepada orang yang mencelanya jika apa yang diucapkannya memang benar, meskipun niat dan cara orang itu tidak tepat.
.
Demikian pula, meskipun celaan dan kritikan itu tidak benar, ia sama sekali tidak tersinggung.
.
-bersambung-
.
Sumber: al-Uns Billah, Dr. Ahmad ibn Nashir ath-Thayyar hal. 41-45
.
#al_uns_billah